50. Bacalah teks berikut!
(1) Keluarga Ervina sangat menggemari makanan laut. (2) Hari Minggu, Ervina menemani ibunya ke pasar. (3) Mereka membeli udang, kepiting, cumi-cumi dan ikan.
Penggunaan tanda baca pada kalimat ketiga teks tersebut salah lantaran ….
A. tanda baca hubung (-) tidak diperlukan
B. terdapat tanda baca koma (,) setelah kepiting
C. seharusnya terdapat tanda baca koma (,) setelah cumi-cumi
D. seharusnya terdapat tanda baca titik dua (:) setelah membeli
Pembahasan
Sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) penggunaan tanda baca pada kalimat ketiga teks tersebut salah lantaran seharusnya terdapat tanda baca koma (,) setelah cumi-cumi.
Salah satu hukum penggunaan tanda koma (,) ialah tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
1. Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang absurd lagi.
2. Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
3. Satu, dua, ... tiga!
Ringkasan Materi
PEMAKAIAN TANDA KOMA (,)
1. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
Misalnya:
Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang absurd lagi.
Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma digunakan sebelum kata penghubung, ibarat tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat beragam (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
Dia membaca kisah pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.
3. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan dating.
Karena baik hati, beliau mempunyai banyak teman.
Agar mempunyai wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
Catatan:
Tanda koma tidak digunakan jikalau induk kalimat mendahului anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan tiba kalau diundang.
Dia mempunyai banyak sahabat lantaran baik hati.
Kita harus banyak membaca buku semoga mempunyai wawasan yang luas.
4. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, ibarat oleh lantaran itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh lantaran itu, beliau memperoleh beasiswa berguru di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca semenjak kecil. Jadi, masuk akal kalau beliau menjadi bintang pelajar
Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.
5. Tanda koma digunakan sebelum dan/atau setelah kata seru, ibarat o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang digunakan sebagai sapaan, ibarat Bu, Dik, atau Nak.
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
Nak, kapan selesai kuliahmu?
Siapa namamu, Dik?
Dia baik sekali, Bu.
6. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan eksklusif dari pecahan lain dalam kalimat.
Misalnya:
Kata nenek saya, “Kita harus mengembangkan dalam hidup ini.”
“Kita harus mengembangkan dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena insan ialah makhluk sosial.”
Catatan:
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan eksklusif yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari pecahan lain yang mengikutinya.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah.
"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.
“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.
7. Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta Surabaya, 10 Mei 1960
Tokyo, Jepang
8. Tanda koma digunakan untuk memisahkan pecahan nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta: Pusat Bahasa.
Tulalessy, D. dkk. 2005. Pengembangan Potensi Wisata Bahari di Wilayah Indonesia Timur. Ambon: Mutiara Beta.
9. Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Misalnya:
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan abreviasi gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari abreviasi nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
Bambang Irawan, M.Hum.
Siti Aminah, S.H., M.H.
Catatan:
Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).
11. Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
27,3 kg
Rp500,50
Rp750,00
12. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan perhiasan atau keterangan aposisi.
Misalnya:
Di kawasan kami, Misalnya, masih banyak materi tambang yang belum diolah.
Semua siswa, baik pria maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.
Soekarno, Presiden I RI, merupakan salah seorang pendiri Gerakan Nonblok.
Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling usang tujuh hari.
Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma!
Siswa yang lulus dengan nilai tinggi akan diterima di perguruan tinggi itu tanpa melalui tes.
13. Tanda koma sanggup digunakan di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
Misalnya:
Dalam pengembangan bahasa, kita sanggup memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Dalam pengembangan bahasa kita sanggup memanfaatkan bahasa daerah.
Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
(Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015
Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
BAHAN LES/PERSIAPAN UN TAHUN PELAJARAN 2018/2019 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA JENJANG SMP/MTs.
PEMBAHASAN SOAL UN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 BAHASA INDONESIA SMP/MTs.
2. Menentukan Maksud Kalimat/Kalimat Pro dan Kontra Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
13. Menentukan Keistimewaan Tokoh dalam Teks Biografi Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
14. Menentukan Keteladanan Tokoh dalam Teks Biografi Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
17. Menentukan Cara Penggambaran Watak Tokoh Dalam Cerita Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
23. Menentukan Perbedaan Penggunaan Bahasa dalam Cerita Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
26. Melengkapi Kalimat dengan Kata Depan yang Tepat Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
36. Melengkapi Kalimat dengan Kata/Istilah yang Tepat Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
47. Penggunaan Tanda Titik Koma Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
48. Penulisan Nama Organisasi dan Nama Geografi Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
49. Penggunaan Tanda Seru Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
50. Alasan Penggunaan Tanda Baca yang Salah Klik /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
BEDAH KISI-KISI UN 2019 SMP/MTs. MAPEL BAHASA INDONESIA KLIK /search?q=soal-un-tahun-20172018-smp-bahasa
RINGKASAN MATERI, SOAL DAN PEMBAHASAN, KISI-KISI SOAL UJI COBA UN 2017/2018 SMP/MTs.
MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
BACA DI BLOG:
- Pertanyaan yang jawabannya ada pada teks
- Pernyataan yang sesuai dengan isi teks
- Makna kata dalam teks
- Ide pokok paragraf
- Kalimat utama paragraf
- Simpulan paragraf
- Kalimat persetujuan dalam teks
- Kalimat relasi lantaran akibat
- Kalimat yang mengatakan (bukti) tabiat tokoh cerita
- Konflik dalam cerita
- Amanat cerita
- Kalimat yang tidak padu dalam teks
- Peristiwa yang tergambar dalam teks
- Teks laporan
- Urutan kalimat teks sastra
- Mengubah teks ke bentuk teks lain
- Perbaikan penulisan ejaan
- Perbaikan kalimat (kalimat efektif)
- Ringkasan teks
- Tokoh utama cerita
- Konflik, penyebab konflik, dan jawaban konflik
- Amanat tersirat dan tersurat dalam cerita
- Kalimat yang menyatakan keunggulan buku
- Struktur teks resensi
- Pendapat pro dan kontra
- Jenis-jenis teks prosedur
- Melengkapi teks prosedur
- Menyunting teks prosedur
- Keistimewaan tokoh dalam teks biografi
- Keteladanan tokoh dalam teks biografi
- Fakta dan opini dalam teks biografi
- Membandingkan nilai moral dua teks fabel
- Membandingkan penggunaan bahasa dua teks fabel
- Bagian-bagian teks ulasan film/drama
- Cara memvariasikan kalimat
- Pemakaian tanda titik dua (:) dan koma (,)
- Makna simbol dalam cerpen
- Menentukan pecahan alur cerpen
- Syarat-syarat paragraf yang baik
- Melengkapi kalimat dengan istilah yang tepat
- Melengkapi kalimat dengan kata bentukan
42.Menentukan makna istilah/kata dalam kalimat
- Melengkapi kalimat dengan kata penghubung
- Kalimat tidak efektif
- Alasan penggunaan kata yang salah
- Penulisan abjad kapital
- Penggunaan ejaan yang tidak tepat
- Kesalahan penggunaan tanda baca
- Penggunaan ejaan yang tepat
- Alasan ketidaktepatan penggunaan tanda baca
0 Response to "Soal Dan Pembahasaan Alasan Penggunaan Tanda Baca Yang Salah Dalam Teks: Soal Un Smp Tahun 2018"