A. Pengertian Qana'ah.
Menurut bahasa qana’ah artinya merasa cukup terhadap pinjaman rezeki dari Allah Swt. Sedangkan berdasarkan istilah qana’ah ialah rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menghindari rasa tidak puas dalam mendapatkan pinjaman dari Allah Swt. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.
Meskipun demikian bukan berarti bermalas-malas, tidak mau berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, melainkan dianjurkan berusaha dengan giat, namun apabila jadinya tidak sesuai dengan yang dicita- citakan, tetap dengan rela hati mendapatkan hasil tersebut dengan syukur dan lapang dada. Sikap demikian sanggup mendatangkan ketentraman hidup tanpa melupakan kesejahteraan.
B. Komponen Qana’ah.
Bersikap qana’ah paling tidak mencakup 5 hal adalah:
1) Menerima dengan rela apa yang ada.
2) Memohon kepada Allah Swt suatu embel-embel rezeki yang layak dan diiringi dengan ikhtiyar.
3) Menerima dengan sabar akan semua ketentuan Allah Swt.
4) Bertawakkal kepada Allah Swt.
5) Tidak tertarik oleh segala tipu muslihat yang bersifat duniawi.
Orang yang mempunyai sifat qana’ah akan membentengi harta sekedar apa yang berada dalam genggamannya dan pikirannya tidak menjalar keluar dari yang ada pada dirinya. Ia berpendirian bahwa apa yang diperolehnya sama ini merupakan suatu ketentuan dari Allah Swt, alasannya ialah itu tidak pernah merasa akan kekurangan.
C. Dalil perihal Qana'ah.
“Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta, akan tetapi kekayaan itu ialah kekayaan jiwa.” (HR. Bukhari-Muslim)
"dan tidak ada suatu hewan melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui daerah berdiam hewan itu dan daerah penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang positif (Lauh Mahfuzh)." (QS. Hud :6)
D. Hikmah Perilaku Qana'ah.
Sikap qana’ah perlu kita bina semenjak masih kecil. Sikap qana’ah ini berkaitan bersahabat dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita bisa mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka adaptasi qana’ah inilah yang berperan aktif. Pembiasaan qana’ah sanggup diterapkan dengan hidup sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan tidak mengeluh atas kondisi hidup yang sedang dijalaninya dan tidak mengharap apa yang dipunyai orang lain.
Qana’ah dalam kaitannya dengan siswa sanggup dibiasakan melalui pinjaman uang jajan yang tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa niscaya mendapatkan uang jajan dari orang tuanya saat pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik, kau harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan kalau perlu kau tidak jajan dan menabung uang tersebut. Hikmah sifat qana'ah, di antaranya adalah:
1) Hidupnya selalu merasa lebih damai dan tentram.
2) Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha.
3) Tidak gampang berputus asa.
4) Mampu menjauhkan dari sikap iri.
5) Selalu bersyukur kepada Allah Swt.
E. Contoh Perilaku Qana’ah.
Shofa ialah seorang siswa kelas X di sebuah MA swasta favorit di Kota Jayapura. Setiap hari ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Padahal jarak rumah menuju sekolahnya kurang lebih 9 KM. Shofa bersyukur kepada Allah Swt, alasannya ialah orang tuanya masih bisa menyekolahkan hingga tingkat MA. Ia berangkat ke sekolah pagipagi benar biar tidak terlambat tiba ke sekolah. Shofa tidak merasa canggung dengan teman-temannya yang berasal dari perkotaan. Teman-temannya dari kota difasilitasi oleh orang tuanya sepeda motor. Shofa tetap setia berjalan kaki pergi ke sekolah. Walaupun sebetulnya orang tuanya sudah membelikan sepeda motor. Bagaimana sikap kau jikalau menjadi Shofa?
Berikut beberapa sikap yang mencerminkan qana’ah :
1. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Swt.
2. Hidup sederhana.
3. Senantiasa mau bederma dijalan Allah Swt.
4. Tidak putus asa/cemas dalam menghadapi masalah.
Menurut bahasa qana’ah artinya merasa cukup terhadap pinjaman rezeki dari Allah Swt. Sedangkan berdasarkan istilah qana’ah ialah rela dan merasa cukup dengan apa yang dimiliki, serta menghindari rasa tidak puas dalam mendapatkan pinjaman dari Allah Swt. Dengan sikap inilah maka jiwa akan menjadi tentram dan terjauh dari sifat serakah atau tamak.
Meskipun demikian bukan berarti bermalas-malas, tidak mau berusaha sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup, melainkan dianjurkan berusaha dengan giat, namun apabila jadinya tidak sesuai dengan yang dicita- citakan, tetap dengan rela hati mendapatkan hasil tersebut dengan syukur dan lapang dada. Sikap demikian sanggup mendatangkan ketentraman hidup tanpa melupakan kesejahteraan.
B. Komponen Qana’ah.
Bersikap qana’ah paling tidak mencakup 5 hal adalah:
1) Menerima dengan rela apa yang ada.
2) Memohon kepada Allah Swt suatu embel-embel rezeki yang layak dan diiringi dengan ikhtiyar.
3) Menerima dengan sabar akan semua ketentuan Allah Swt.
4) Bertawakkal kepada Allah Swt.
5) Tidak tertarik oleh segala tipu muslihat yang bersifat duniawi.
Orang yang mempunyai sifat qana’ah akan membentengi harta sekedar apa yang berada dalam genggamannya dan pikirannya tidak menjalar keluar dari yang ada pada dirinya. Ia berpendirian bahwa apa yang diperolehnya sama ini merupakan suatu ketentuan dari Allah Swt, alasannya ialah itu tidak pernah merasa akan kekurangan.
C. Dalil perihal Qana'ah.
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Bukanlah kekayaan itu karena banyak harta, akan tetapi kekayaan itu ialah kekayaan jiwa.” (HR. Bukhari-Muslim)
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
"dan tidak ada suatu hewan melata pun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui daerah berdiam hewan itu dan daerah penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang positif (Lauh Mahfuzh)." (QS. Hud :6)
D. Hikmah Perilaku Qana'ah.
Sikap qana’ah perlu kita bina semenjak masih kecil. Sikap qana’ah ini berkaitan bersahabat dengan berapa dan apa harta yang ia dapatkan di dunia. Jika kita bisa mengendalikan diri dari urusan-urusan dunia, maka adaptasi qana’ah inilah yang berperan aktif. Pembiasaan qana’ah sanggup diterapkan dengan hidup sederhana, mensyukuri setiap mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan tidak mengeluh atas kondisi hidup yang sedang dijalaninya dan tidak mengharap apa yang dipunyai orang lain.
Qana’ah dalam kaitannya dengan siswa sanggup dibiasakan melalui pinjaman uang jajan yang tidak melebihi batas kewajaran. Setiap siswa niscaya mendapatkan uang jajan dari orang tuanya saat pergi ke sekolah. Sebagai siswa yang baik, kau harus mensyukuri berapapun uang yang dikasih oleh orang tua. Bahkan kalau perlu kau tidak jajan dan menabung uang tersebut. Hikmah sifat qana'ah, di antaranya adalah:
1) Hidupnya selalu merasa lebih damai dan tentram.
2) Menumbuhkan sikap optimis dalam setiap usaha.
3) Tidak gampang berputus asa.
4) Mampu menjauhkan dari sikap iri.
5) Selalu bersyukur kepada Allah Swt.
E. Contoh Perilaku Qana’ah.
Shofa ialah seorang siswa kelas X di sebuah MA swasta favorit di Kota Jayapura. Setiap hari ia pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. Padahal jarak rumah menuju sekolahnya kurang lebih 9 KM. Shofa bersyukur kepada Allah Swt, alasannya ialah orang tuanya masih bisa menyekolahkan hingga tingkat MA. Ia berangkat ke sekolah pagipagi benar biar tidak terlambat tiba ke sekolah. Shofa tidak merasa canggung dengan teman-temannya yang berasal dari perkotaan. Teman-temannya dari kota difasilitasi oleh orang tuanya sepeda motor. Shofa tetap setia berjalan kaki pergi ke sekolah. Walaupun sebetulnya orang tuanya sudah membelikan sepeda motor. Bagaimana sikap kau jikalau menjadi Shofa?
Berikut beberapa sikap yang mencerminkan qana’ah :
1. Senantiasa bersyukur atas nikmat Allah Swt.
2. Hidup sederhana.
3. Senantiasa mau bederma dijalan Allah Swt.
4. Tidak putus asa/cemas dalam menghadapi masalah.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal pengertian qana'ah, dalil perihal qana'ah, nasihat sikap qana'ah dan pola sikap qana’ah. Sumber buku Siswa Akhlak Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
0 Response to "Pengertian Qana'ah, Dalil Perihal Qana'ah, Pesan Tersirat Sikap Qana'ah Dan Tumpuan Sikap Qana’Ah"