A. BANK SOAL
MANAJEMEN UKM
KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
STIE SEMARANG
1. Apa yang menimbulkan UKM sanggup bertahan dalam angin ribut krisis ? KUNCI JAWABAN NO(114)
2. Apakah Citra KM dan Kpoperai ketika ini masih baik ? (6)
3. Berikan Pengerian perihal Usaha Kecil berdasarkan UU No 9 Th 1995. (11)
4. Apa Definisi Industri berdasarkan UU No 5 Tahun 1984 –(12)
5. Apa pengertian industri kecil berdasarkan UU No 9 Tahun 1995? -13
6. Apa perbedaaan pengertian Industri, industri kecil dan perjuangan kecil ? (s 345)
7. Berikan pengertian koperasi berdasarkan UU 25 Tahun 1992 ...(16)
8. Apa tujuan koperasi mnr UU 25 Tahun 1992. (17)
9. Apa ciri koperasi yang sehat ? (19)
10. Apa pengertian ilmu kewirausahaan berdasarkan Suryana? (22)
11. Apa pengertian UKM ? (24)
12. Mengapa jiwa wirausaha diharapkan dalam kegiatan UMKM? (31)
13. Kondisi apa yang diharapkan biar teknologi sanggup menghasilkan perubahan teknis dalam dunia usaha. (38)
14. Sebutkan kriteria perjuangan kecil dalam UU no 9 Th 1995
15. Dlm Komunitas UKM dikenal istilah ‘early adopter’ dan tangible’ apa maksudnya. (40)
16. Apakah UKM bisa menjadi mesin pertumbuhan di masa krisis ,jelaskan (51-54)
17. Apakah UKM bisa menjadi instrumen utama bagi pemulihan perekonomian ? (56)
18. Menurut Manurung apa yang menimbulkan gagalnya dukungan industri manufacture dalam menangkal krisis ? (74)
19. Apa yang menjadi hambatan Koperasi sehingga koperasi kurang berkembang? Dan apa solusinya (77 dan 78)
20. Pendapat apa saja yang dilontarkan masyarakat terhadap keberadaaan koperasi dalam sistim ekonomi Indonesia selama ini ? (81)
21. Apa yang menjadi tantangan bagi UKM dlm menyebarkan usahanya? (82)
22. Sebutkan elemen pokok yang terkandung dalam koperasi sesuai dengan ketentuan dari ILO (84)
23. Sebutkan sendi dasar Koperasi sesuai UU No 12 Tahun 1967 –(85)
24. Apa prinsip dasar Koperasi sesuai UU No 25 Tahun 1992? (86).
25. Apa saja yang menjadi permasalahan Koperasi secara mendasar ? dan apa solusinya (87 -90)
26. Menurut AH Gophar , administrasi Koperasi sanggup dilihat dalam 3 sudut pandang tolong jelaskan . (92-95-96)
27. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
28. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
29. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
30. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
31. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
32. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
33. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
34. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
35. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
36. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
37. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
38. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
39. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
40. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
41. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
42. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
43. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
44. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
45. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
46. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
47. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
48. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
49. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
50. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
51. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
52. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
53. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
54. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
55. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
56. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
57. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
58. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
59. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
60. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
61. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
62. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
63. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
64. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
65. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
66. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
67. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
68. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
69. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
70. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
71. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
72. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
73. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
74. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
75. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
76. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
77. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
78. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
79. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
80. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
81. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
82. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
83. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
84. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
85. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
86. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
87. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
88. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
89. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
90. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
91. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
92. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
93. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
94. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
95. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
96. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
97. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
98. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
99. Apa tujuan utama wirausaha koperasi ? (113)
100. Sebutkan kiprah dan tujuan wirausaha Koperasi .(s.31 dan 32)
101. Terangkan kronologi perkembangan pengertian kewirausahaan (117 dan 119)
102. Bagaimana pendapat Suryana terhadap ilmu kewirausahan (118)
103. Sebutkan beberpa istilah wirausaha di beberapa negara. (120)
104. Sebutkan tiga kelompok jenis wirausaha (124)
105. Bagaimana tolok ukurnya bahwa wirausaha itu berhasil ? (127)
106. Apa ciri utama wirausahawan berdasarkan Drucker. (130)
107. Sebutkan sembilan ciri pokok keberhasilan wirausahawan (131)
108. Apa maksudnya bahwa wirausahawan yang berhasil juga disebut pemimpin yang berhasil ? (132).
109. Bagaimana upaya seorang wiraswastawan biar sanggup berhasil ? (139)
110. Langkah awal wirausahawan bekerja ialah dengan melaksanakan identifikasi pasar apa gunanya? (143)
111. Sebutkan beberapa cara untuk memulai suatu perjuangan . (144)
112. Apa kekuatan perjuangan kecil ? (145)
113. Apa fokus utama /penekanan dalam menyebarkan kewirausahaan . (146)
114. Aspek apa saja yang diharapkan dalam administrasi bisnis . (148)
115. Kemampuan apa saja yang diharapkan oleh seorang wirausahawan dalam menghadapi resiko ? (150)
116. Di samping mempunyai kemampuan memimpin seorang wirausahawan juga dituntut untuk mempunyai kemampuan apa lagi ? (152)
117. Bagaimana caranya untuk mendapatkan suatu studi kelayakan yg baik ? (154)
118. Mengapa seorang sarjana harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan analisa guna menjadikan hal yang rumit menjadi lebih sederhana? (157)
119. Apakah tanpa modal yang relatip banyak suatu kegiatan wirausaha sanggup berjalan ? jelaskan (161)
120. Apa syarat utama menjadi seorang wirausahawan? (163)
121. Apa yang menjadi pembeda antara orang yang menjadi wirausaha maju dan tidak maju? (163)
122. Apa maksud kewirausahaan dipandang sebagai fungsi? (169)
123. Bagaimana caaramrmulai suatu wirausaha? (176)
124. Sebutkan potensi kekuatan dalam diri insan dan jelaskan ..( 177-184)
B.KUNCI JAWABAN BANK SOAL
MANAJEMEN UKM
KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
1. Krisis ekonomi diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa "fundamental ekonomi" yang semula diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur.
2. Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini diagung-agungkan membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun, ternyata hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas, dan tidak lantaran variabel endogenous (yang tumbuh dari dalam) (Manurung, 2000).
3. Disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan ialah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia. Namun hingga ketika ini dalam kenyataannya kiprah koperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum mencapai taraf signifikan.
4. Pencapaian misi mulia koperasi pada umumnya masih jauh dan idealisme semula. Koperasi yang seharusnya mempunyai amanah luhur, yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial, belum sanggup menjalani peranannya secara maksimal.
5. Membangun koperasi menuju kepada peranan dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hai yang sangat sulit, walau bukan merupakan hal yang tidak mungkin. OIeh lantaran itu, goresan pena ini tetap pada satu titik keyakinan, bahwa seburuk apapun keadaan ekonomi kita ketika ini, kalau semua komponen bergerak bersama, tentunya ada titik terang yang diharapkan muncul.
6.Citra UKM dan koperasi di masyarakat ketika ini identik dengan tubuh perjuangan marginal. yang hanya bisa hidup bila mendapat tunjangan dari pemerintah. Hal ini bahwasanya tidak sepenuhnya benar, lantaran banyak UKM dan koperasi yang bisa menjalankan usahanya tanpa tunjangan pemerintah.
13. Sedangkan berdasarkan UU RI No. 9 Tahun 1995 perihal Industri kecil, maka batasan Industri kecil didefinisikan sebagai berikut:
“Industri Kecil ialah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan higienis paling banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”
14,Batasan mengenai skala perjuangan berdasarkan BPS, yaitu berdasarkan kreteria jumlah tenaga kerja, mulai dicobakan dilingkungan Depperindag, yaitu:
Industri mikro : 1 - 4 orang
Industri kecil : 5 - 19 orang
Industri menengah : 20 - 99 orang.
15.Pembanguan dan pengembangan UKM dan Koperasi, sangat diharapkan lantaran mempunyai kiprah yang cukup signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional.
16.Pengertian koperasi berdasarkan pasal 1 UU No. 25 Tahun 1992 perihal Koperasi ialah tubuh perjuangan yang beranggotakan orang-seorang atau tubuh aturan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan”
17Menurut pasal 3 No UU 25 TH.1992 tujuan koperasi adalah: “Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”
18.Sesuai dengan pasal 5 UU RI No. 5 Tahun 1984, Pemerintah memutuskan sebagai berikut:
a.Pemerintah memutuskan bidang perjuangan industri yang masuk dalam kelompok industri kecil, termasuk industri yang memakai ketrampilan tradisional dan industri penghasil benda seni, yang sanggup diusahakan hanya oleh warga Negara Republik Indonesia
b. Pemerintah memutuskan jenis-jenis industri yang khusus dicanangkan bagi kegiatan industri kecil yang dilakukan oleh masyarakat dari golongan ekonomi lemah.
19.Koperasi sendiri sesuai dengan kedudukannya sebagai soko guru perekonomian nasional, mempunyai andil yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri: demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Dan kaidah perjuangan ekonomi, sehingga koperasi sanggup tumbuh menjadi organisasi ekonomi yang mantap. Demokratis, otonom, partisipasidan berwatak social.
20.Sementara itu istilah kewirausahaan sudah usang menjadi wacana di Indonesia baik pada tingkat formal di perguruan tinggi tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat nonformal pada kehidupan ekonomi di masyarakat. Dilihat dari terminilogi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta dan kewirausahaan. Sekarang sepertinya sudah ada semacam konvensi sehingga istilah tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship).
21.Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan ialah talenta bawaan semenjak lahir (entrepreneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan tidak sanggup dipelajari dan diajari, tetapi kini kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang sanggup dipelajari dan diajarkan.
22.Ilmu kewirausahaan ialah suatu disiplin ilmu yang mempelajari perihal nilai, kemampuan (ability) dan sikap seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan banyak sekali resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001). Dalam konteks bisnis, berdasarkan Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan ialah hasil dari suatu disiplin,proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
23.Jadi sanggup disimpulkan bahwa kewirausahaan ialah merupakan salah satu media untuk menggerakkan kegiatan UKM dan koperasi melalui pemberdayaan sumber daya dan pengelolaan administrasi menuju perkembangan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat.
24.UKM adalah: “Industri Kecil ialah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan higienis paling banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”
25.Koperasi adalah: ialah tubuh perjuangan yang beranggotakan orang-seorang atau tubuh aturan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan” .
26.Kewirausahaan ialah suatu disiplin ilmu yang mempelajari perihal nilai, kemampuan (ability) dan sikap seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan banyak sekali resiko yang mungkin dihadapinya.
27.Selain dari itu UKM juga mempunyai fleksibilitas yang tinggi kalau dibandingkan dengan perjuangan yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, biar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku perjuangan kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut ialah :
1.Membangun Sistem Promosi untuk Penetrasi Pasar
2. Merawat Jaringan Pasar untuk Mempertahankan Pangsa Pasar.
28.Kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar perjuangan terutama mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang paling menonjol ialah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk.
29.Diakui pula bahwa UMKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian besar pekerja di Indonesia , tetapi bantuan dalam output nasional di katagorikan rendah. Hal ini dikarenakan UMKM, khususnya perjuangan mikro dan sektor pertanian (yang banyak menyerap tenaga kerja), mempunyai produktivitas yang sangat rendah.
30.Bila upah dijadikan produktivitas, upah rata-rata di perjuangan mikro dan kecil umumnya berada dibawah upah minimum. Kondisi ini merefleksikan produktivitas sektor mikro dan kecil yang rendah bila di bandingkan dengan perjuangan yang lebih besar.
31.Di antara banyak sekali faktor penyebab rendahnya produktifitaas adalah rendahnya tingkat penguasaan teknologi dan kemampuan wirausaha di kalangan UMKM
32.Pengembangan UMKM secara parsial selama ini tidak banyak menyampaikan hasil yang maksimal terhadap peningkatan kinerja UMKM, perkembangan ekonomi secara lebih luas menjadikan tingkat daya saing kita tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita menyerupai contohnya Malaysia.
33.Karena itu kebijakan bagi UMKM bukan lantaran ukurannya yang kecil, tapi lantaran produktivitasnya yang rendah.
34.Peningkatan produktivitas pada UMKM, akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan rakyat lantaran UMKM ialah tempat dimana banyak orang menggantungkan sumber kehidupannya
35.Salah satu alternatif dalam meningkatkan produktivitas UMKM ialah dengan melaksanakan modernisasi sistem perjuangan dan perangkat kebijakannya yang sistemik sehingga akan menyampaikan dampak yang lebih luas lagi dalam meningkatkan daya saing daerah.
36.Untuk meningkatkan daya saing UMKM diharapkan langkah bersama untuk mengangkat kemampuan teknologi dan daya inovasinya.
37.Kemajuan ekonomi terkait dengan tingkat perkembangan ‘technical change’ yang berarti tahap penguasaan teknologi. “Technical change” sebagian terbesar bersifat “tacit” atau tidak terkodifikasi dan dibangun di atas pengalaman. Juga bersifat kumulatif ( terbentuk secara ‘incremental’ dan dalam waktu yang tertentu ). Waktu penguasaan teknologi ini bergantung pada sektor industrinya ( ‘sector specific’) dan proses akumulasinya mengikuti trajektori tertentu yang khas.
38.Agar pengenalan teknologi sanggup menghasilkan ‘technical change’ dan penemuan dalam dunia perjuangan diharapkan beberapa kondisi:
a.- Kemampuan UKM untuk menyerap, mengadopsi dan menerapkan teknologi gres dalam usahanya.
b. Tingkat kompatibilitas teknologi ( spesifikasi, harga, tingkat kerumitan ) dengan kebutuhan dan kemampuan UKM yang ada.
c. Ketersediaan dukungan teknis yang relevan dan bermutu untuk proses pembelajaran dalam memakai teknologi gres tersebut.
39.Untuk komersialisasi teknologi hasil riset (apalagi penemuan baru) banyak menghadapi kendala: sumber teknologi: teknologi bersifat capital intensive dan belum mempunyai nilai ekonomis, memerlukan waktu usang dalam pembiasaan terhadap kebutuhan pasar, banyak jenis teknologi yang teruji dalam tingkatan bisnis; sistem insentif komersialisasi teknologi lemah; arus utama sistem industri .
40.Umumnya komunitas UMKM mempunyai sekelompok kecil yang kreatif dan bisa mengambil kiprah ‘risk taker’. Kelompok ini cenderung menjadi ‘early adopter’ untuk teknologi baru. Sebagian besar cenderung menunggu lantaran mereka membutuhkan bukti positif (‘tangible’) bahwa teknologi gres tersebut sanggup memberi keuntungan. Dua aspek yang berlangsung inheren dalam proses ini ialah berinovasi ( ‘innovating’) dan pembelajaran ( ‘learning’).
41Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM ialah sebuah istilah yang mengacu ke jenis perjuangan kecil yang mempunyai kekayaan higienis paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan perjuangan yang berdiri sendiri.
42 Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang perjuangan yang secara mayoritas merupakan kegiatan perjuangan kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan perjuangan yang tidak sehat.”
43.Kriteria perjuangan kecil dalam UU No. 9 tahun 1995 ialah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan higienis paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat perjuangan 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berhubungan baik eksklusif maupun tidak eksklusif dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk perjuangan orang perorangan , tubuh perjuangan yang tidak berbadan hukum, atau tubuh perjuangan yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
44.Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
45.UKM seyogyanya bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia harapan serupa juga sering kita dengarkan lantaran pengalaman ketika krisis multidimensi tahun 1997-1998 perjuangan kecil telah terbukti bisa mempertahankan kelangsungan usahanya, bahkan memainkan fungsi evakuasi dibeberapa sub-sektor kegiatan.
46 Fungsi evakuasi ini segera terlihat pada sektor-sektor penyediaan kebutuhan pokok rakyat melalui produksi dan normalisasi distribusi. Bukti tersebut paling tidak telah menumbuhkan optimisme gres bagi sebagian besar orang yang menguasai sebagian kecil sumber daya akan kemampuannya untuk menjadi motor pertumbuhan bagi pemulihan ekonomi.
47Perjalanan ekonomi Indonesia selama 4 tahun dilanda krisis 1997-2001 menyampaikan perkembangan
dikaji lebih mendalam biar tidak menyesatkan kita dalam merumuskan seni administrasi pengembangan.
48.Kesimpulan ini barangkali perlu dikaji lebih mendalam biar tidak menyesatkan kita dalam merumuskan seni administrasi pengembangan.
49Dalam melihat peranan perjuangan kecil ke depan dan prasyarat yang diharapkan untuk mencapai posisi tersebut, maka paling tidak ada dua pertanyaan besar yang harus dijawab : Pertama, apakah UKM bisa menjadi mesin pertumbuhan sebagaimana diharapkan oleh gerakan UKM di dunia yang sudah terbukti berhasil di negara-negara maju; Kedua, apakah UKM bisa menjadi instrumen utama bagi pemulihan ekonomi Indonesia, terutama memecahkan duduk kasus pengangguran.
50Kadang – kadang harapan yang dibebankan kepada UKM juga terlampau berat, lantaran kinerjanya semasa krisis yang mengesankan. Disamping pangsa relatif yang membesar yang diikuti oleh tumbuhnya perjuangan gres juga menyampaikan harapan baru.
51Sebagaimana diketahui selama tahun 2000 telah terjadi embel-embel perjuangan gres yang cukup besar dimana diharapkan mereka ini berasal dari sektor modern/besar dan terkena PHK kemudian menerjuni perjuangan mandiri. Dengan demikian mereka ini disertai kualitas SDM yang lebih baik dan bahkan mempunyai permodalan sendiri, lantaran sebagian dari mereka ini berasal dari sektor keuangan/perbankan.
52.Tinjauan terhadap eksistensi perjuangan kecil diberbagai sektor ekonomi dalam pembentukan PBD menjadi dasar pemahaman kita terhadap kekuatan dan kelemahannya, selanjutnya potensinya sebagai motor pertumbuhan perlu ditelaah lebih dalam biar kita bisa menemu kenali persyaratan yang diharapkan .
53Selama ini yang lazim kita lakukan ialah membuat analisis sumbangan sektor–sektor ekonomi dalam pembentukan PDB. Untuk menilai posisi strategis kelompok perjuangan terutama perjuangan kecil hanya akan sanggup diperlihatkan melalui konstribusi kelompok perjuangan berdasarkan sektor ekonomi. Dengan melihat kelompok perjuangan ini akan bisa melihat kemampuan potensial kelompok perjuangan dalam menghasilkan pertumbuhan.
54.Proses transformasi struktural perekonomian kita memang telah berhasil menggeser dominasi sektor pertanian, sehingga hingga dengan menjelang krisis ekonomi (1997) sumbangan sektor pertanian tinggal 16 % saja, sementara sektor industri telah mencapai hampir 27 % dan menjadi penyumbang terbesar dari perekonomian kita. Ini artinya sektor industri telah mengalami pertumbuhan yang pesat selama tiga dasa warsa sebelum krisis semasa pemerintahan Orde Baru.
55Apabila hanya sepintas melihat perkembangan ini, dengan transformasi struktural dari pertanian ke industri, maka semua kelompok perjuangan akan ikut menikmati kemajuan yang sama. Sehingga kelompok industri manufaktur skala kecil juga mengalami kemajuan yang sama.
56.Secara makro proses pemulihan ekonomi Indonesia belum terjadi lantaran indeks output pada tahun 2001 ini belum kembali pada tingkat sebelum krisis (1997), Perkembangan yang terjadi menunjukkan bahwa indeks PDB keseluruhan gres mencapai 95% dari tingkat produksi 1997.
57.Sektor yang tumbuh dengan krisis ialah sektor listrik, gas, air minum yang pada 4 tahun terakhir ini tumbuh dengan rata-rata diatas 5%/tahun. Hal ini antar lain disamping output yang meningkat terutama disebabkan oleh pembiasaan harga yang terus berjalan.
58.Jika kita cermati secara lebih rinci penyumbang PDB atas dasar sektor pelaku perjuangan akan terlihat terang adanya ketimpangan tersebut. Perbandingan kiprah 5 besar penyumbang PDB berdasarkan sektor dan kelompok usaha, Sejak sebelum krisis ekonomi, hingga mulai meredanya krisis terlihat bahwa ranking 1 (satu) penyumbang PDB ialah kelompok perjuangan besar pada sektor industri pengolahan dengan sumbangan berkisar 17-19 % selama 1997- 2001.
59Ini berarti bahwa untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi semata, ekonomi kita tetap bersandar pada bangkitnya kembali industri pengolahan besar dengan aset diatas Rp. 10 miliar di luar tanah dan bangunan. Sektor industri skala besar hanya terpukul pada ketika puncak krisis 1998, dimana pertumbuhan ekonomi kita mengalami pertumbuhan negatif 13,4% ketika itu. Dan sesudah itu ketika pemulihan ekonomi mulai bergerak maka kelompok ini kembali mengambil porsinya.
60Pertanyaan yang menarik ialah apakah industri kecil dan menengah tidak bangkit, padahal pada kelompok perjuangan kecil di seluruh sektor telah mengalami pergeseran kiprah dengan sumbangan terhadap PDB yang meningkat dari 38,90% pada tahun 1996 atau 40,45% pada tahun 1997 menjadi 43,08% pada tahun 1999 ?
61Pada sektor industri pengolahan ternyata tidak terjadi perubahan sumbangan perjuangan kecil yang positif yakni : 3,90%, 4,03%, 3,85%, 3,74% dan 3,79% berturut–turut untuk tahun 1997, 1998, 1999, 2000 62.Dengan citra ini memang belum sanggup disimpulkan bahwa industri kecil bisa menjadi motor per55Apabila hanya sepintas melihat perkembangan ini, dengan transformasi struktural dari pertanian ke industri, maka semua kelompok perjuangan akan ikut menikmati kemajuan yang sama. Sehingga kelompok industri manufaktur skala kecil juga mengalami kemajuan yang sama.
62.Dengan citra ini memang belum sanggup disimpulkan bahwa industri kecil bisa menjadi motor pertumbuhan, sementara industri skala menengah keadaannya jauh lebih parah di banding perjuangan kecil, sehingga tidak bisa memanfaatkan momentum untuk mengisi kemunduran dari perjuangan besar dan paling terpukul pada ketika krisis memuncak pada tahun 1998-1999. Salah satu sebabnya diduga dikarenakan tingginya ketergantungan perjuangan menengah terhadap perjuangan besar,
63.Selanjutnya penyumbang terbesar kedua ialah kelompok perjuangan kecil sektor pertanian yang menyumbang sekitar 13-17 % selama periode 1997-2001.
64Hal yang menarik ialah posisi relatif perjuangan kecil sektor pertanian yang sangat bergerak cepat dimasa krisis dan kembali merosot ke posisi sebelum krisis. Hal ini perlu mendapatkan penelahaan yang mendalam. Salah satu alasan yang sanggup diterima ialah rendahnya harga output produk primer pertanian yang bersamaan dengan naiknya harga input, terutama yang bersumber dari impor. Sektor pertanian yang sangat di dominasi pertanian pangan memang sangat terbatas kemampuannya untuk menjadi sumber pertumbuhan, terutama beras.
65.Jika diperhatikan lebih lanjut maka sektor perdagangan hotel dan restoran kelompok perjuangan kecil pada ketika sebelum krisis menunjukan ranking ke 3 (tiga) dalam sumbangannya pada pembentukan PDB.
66.Berarti Usaha Kecil sektor ini sangat penting bagi pembentukan PDB dan penyediaan lapangan kerja dengan sumbangan diatas 11 % terhadap PDB kita. Namun semenjak dua tahun terakhir ketika krisis mulai pulih posisi ranking ke 3 (tiga) mulai digusur oleh sektor pertambangan kelompok perjuangan besar.
67Dengan demikian kiprah Usaha Kecil sektor perdagangan hotel dan restoran sebagai sumber pertumbuhan juga semakin merosot, sehingga lampu merah sudah hampir tiba kiprah kelompok perjuangan kecil porsinya untuk menghasilkan sumbangan bagi pertumbuhan PDB semakin kurang dominan.
68.Sektor pertambangan perjuangan besar bahkan sudah mendekati Usaha Kecil sektor pertanian.
69.Sektor jasa-jasa menempati urutan kelima dengan sumbangan sekitar 4-5 % dan didominasi oleh perjuangan besar. Sektor ini nampaknya tidak terlalu penting dalam menyumbang pertumbuhan, namun jasanya sangat vital untuk mendukung pertumbuhan. Sektor jasa-jasa ini mempunyai kaitan yang luas dalam proses produksi dan distribusi dan menyampaikan dukungan yang sangat berarti.
70.Sektor jasa yang besar ialah jasa yang dihasilkan oleh pemerintah, lantaran kiprah pemerintah dalam pengeluaran juga mempunyai kiprah yang penting.
71.Dengan semakin merosotnya kiprah perjuangan kecil di sektor pertanian dan perdagangan, maka dua penyumbang besar terhadap nilai tambah dari kelompok perjuangan kecil ini dominasinya juga akan semakin mengecil dalam pembentukan PDB. Sehingga kalau kecenderungan ini dibiarkan maka posisi perjuangan kecil akan kembali menyerupai sebelum krisis atau bahkan mengecil.
72.Sementara itu perjuangan menengah yang semenjak krisis mengalami kemerosotan diberbagai sektor, maka posisi perjuangan menengah semakin tidak menguntungkan. Padahal dalam proses modernisasi dan demokratisasi peranan kelas menengah ini sangat penting terutama untuk meningkatkan daya saing. Karena perjuangan menengah lebih simpel melaksanakan modernisasi dan menyebarkan jaringan ke luar negeri dalam rangka ekspansi pasar.
73Sebagaimana diketahui bahwa Koperasi merupakan salah satu bentuk tubuh perjuangan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk ditumbuhkembangkan sebagai tubuh perjuangan penting dan bukan sebagai alternatif terakhir. Membentuk jiwa kewirausahaan koperasi di dalam diri para pengurus dan anggotanya ialah upaya awal untuk menuju keberhasilan gerakan koperasi di tanah air.
74.Dalam perjuangan pemulihan krisis ekonomi Indonesia remaja ini, sesungguhnya koperasi mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil lebih eksis. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa "fundamental ekonomi" yang semula diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur. Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini diagung-agungkan membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun, ternyata hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas, dan tidak lantaran 75.Setelah dicanangkan oleh pendiri negara kita, bahwa koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan.Bahkan disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan ialah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia.
75.Setelah dicanangkan oleh pendiri negara kita, bahwa koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan.Bahkan disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan ialah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia
76. Namun hingga ketika ini dalam kenyataannya kiprah koperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum mencapai taraf signifikan. Banyaknya kasus yang menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematik yang secara umum masih dihadapi.
77.Beberapa maalah yang menghambat antara lain bahwa Koperasi yang seharusnya mempunyai amanah luhur, yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial, belum sanggup menjalani peranannya secara maksimal.
78 Membangun koperasi menuju kepada peranan dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hai yang sangat sulit, walau bukan merupakan hal yang tidak mungkin. OIeh lantaran itu, kita berkeyakinan, bahwa seburuk apapun keadaan koperasi ketika ini, kalau semua komponen bergerak bersama, tentunya ada titik terang yang diharapkan muncul.
79.Juga diharapkan bisa menjadi pencerahan bagi kita semua, perihal bagaimana koperasi dikembalikan kepada impian para pendiri bangsa mi, menjadikan kegiatan ekonomi menjadi milik semua rakyat. Dengan demikian, kesenjangan ekonomi yang merembet pada kesenjangan sosial dan penyakitpenyakit masyarakat Iainnya sanggup dikurangi (Nuhung, 2002).
80.Citra koperasi di masyarakat ketika ini identik dengan tubuh perjuangan marginal,yang hanya bisa hidup bila mendapat tunjangan dari pemerintah. Hal ini bahwasanya tidak sepenuhnya benar, lantaran banyak koperasi yang bisa menjalankan usahanya tanpa tunjangan pemerintah. Tantangan koperasi ke depan sebagai tubuh perjuangan ialah harus bisa bersaing secara sehat sesuai sopan santun dan norma bisnis yang berlaku .
81.Pendapat mengenai eksistensi unit perjuangan koperasi dalam sistem ekonomi Indonesia, adalah: Pertama ialah yang mengutarakan perlunya mengkaji ulang apakah koperasi masih perlu dipertahankan keberadaannya dalam kegiatan ekonomi. Kedua, ialah pendapat yang memandang bahwa unit perjuangan koperasi dipandang perlu untuk dipertahankan sekadar untuk tidak dianggap menyeleweng dari Undang-Undang Dasar 1945. Ketiga, ialah pendapat yang menganggap bahwa koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang harus dikembangkan menjadi unit perjuangan yang kukuh dalam rangka proses demokratisasi ekonomi.
82.Tantangan bagi dunia usaha, terutama pengembangan Usaha Kecil Menengah , meliputi aspek yang luas, antara lain : peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan, susukan yang lebih luas terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan iklim perjuangan yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat (Haeruman, 2000).
83.Menurut Undang-undang No. 25/1992, koperasi ialah tubuh perjuangan yang beranggotakan orang-perorangan atau tubuh aturan Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Sitio dan Tamba, 2001).
84.Elemen yang terkandung dalam koperasi berdasarkan International Labour Organization (Sitio dan Tamba, 2001) adalah:
a. perkumpulan orang-orang,
b. penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan,
c. terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,
d. koperasi yang dibuat ialah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis,
e. terdapat bantuan yang adil terhadap modal yang dibutuhkan,
f. anggota koperasi mendapatkan resiko dan manfaat secara seimbang.
85.Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar Koperasi berdasarkan UU No. 12 tahun 1967, ialah sebagai berikut:
a.Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warg negara Indonesia
b.Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi
c.Pembagian SHU diatur berdasarkan jasa masing-masing anggota
d.Adanya pembatasan bunga atas modal
e.Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masya rakat pada umumnya
f.Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
g.Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
86.Menurut UU No. 25 Tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi ialah sebagai berikut:
Prinsip-prinsip koperasi adalah:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil perjuangan dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa perjuangan masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal.
e. Kemandirian
f. Pendidikan koperasi
g. Kerja sama antar koperasi
87.Masalah mutu sumberdaya insan pada banyak sekali perangkat organisiasi koperasi menjadi kasus yang menonjol dan mendapat sorotan. Subyakto (1996) mempunyai pandangan bahwa, hambatan yang sangat mendasar dalam pemberdayaan koperasi dan perjuangan kecil ialah kasus sumberdaya manusia. Juga Pengurus dan karyawan secara bantu-membantu -ataupun saling menggantikan- menjadi pelaku organisasi yang aktif, dan menjadi front line staff dalam melayani anggota koperasi. Keadaan saling menggantikan menyerupai itu, banyak terjadi dalam praktik administrasi koperasi di Indonesia. Hal lain ialah Kinerja front line staff yang kurang memadai mempunyai dampak terhadap kepuasan pihak-pihak yang mempunyai kaitan dengan pengembangan koperasi.
88.Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diharapkan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam tubuh perjuangan koperasi, administrasi merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan.
89Prof. Ewell Paul Roy menyampaikan bahwa administrasi koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa membuat kondisi yang mendorong para karyawan biar mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara administrasi dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).
90.Menurut Suharsono Sagir, sistem administrasi di lembaga koperasi harus mengarah kepada administrasi partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), mempunyai rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1992).
91.A.H. Gophar menyampaikan bahwa administrasi koperasi pada dasarnya sanggup ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999).
92.Dari sudut pandang organisasi, administrasi koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas ialah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus,dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen.
93.Unsur Pengawas menyerupai yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya ialah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melaksanakan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan perjuangan koperasi.
94. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam menyebarkan organisasi dan perjuangan koperasi,
95.Sudut pandang proses, administrasi koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu bunyi (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, administrasi koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal.
96.Ditinjau dan sudut pandang gaya administrasi (management style),manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di manaposisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan administrasi yang aktif dalammengendalikan administrasi perusahaannya.
97.Telah diuraikan sebelumnya bahwa, tabiat administrasi koperasi ialah gaya administrasi partisipatif. Pola umum manalemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur administrasi koperasi. Terdapat pembagian kiprah (job description) pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur administrasi mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama (shared decision areas) .
98.Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur administrasi koperasi ialah sebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001):
a.Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam memutuskan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan perjuangan koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada lembaga Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
b.Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,Pengurus sanggup dikatakart sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
c.Pengawas mewakili anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilth dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. OIeh alasannya itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus ialah sama.
d.Pengelola ialah tim administrasi yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola perjuangan (managing director) dengan pengurus koperasi ialah kekerabatan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
99.Secara definitif seorang wirausaha termasuk wirausaha koperasi ialah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil laba darinya dan mengambil tindakan yang sempurna guna memastikan sukses (Meredith, et al, 1984).
100.Para wirausaha koperasi ialah orang yang mempunyai sikap mental positif yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambil risiko pada ketika mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan perihal sesuatu yang hendak dikerjakan, Setiap mengambil keputusan tidak didasarkan pada metode coba-coba, melainkan dipelajari setiap peluang bisnis dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berharga bagi keputusan yang hendak dibuat.
101.Selanjutnya berdasarkan Meredith (1984) para wirausaha (termasuk wirausaha koperasi) mempunyai ciri dan tabiat yang berlainan dengan individu kebanyakan.Ciri-ciri dan tabiat tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Mempunyai kepercayaan yang besar lengan berkuasa pada diri sendiri.
b. Berorientasi pada kiprah dan kuman yang didorong oleh kehutuhan untuk herprestasi, berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan dan ketabahan, mempunyni tekad kerja keras, dan mempunyai energi inisiatif.
c.Mempunyai kemampuan dalam mengambil risiko dan mengambil keputusankeputusan secara cepat dan cermat.
d. Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan suka menanggapi saransaran dan kritik.
e. Berjiwa inovatif, kreatif dan tekun.
f. Berorientasi ke masa depan.
102.Kewirausahaan koperasi ialah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan positif serta peningkatan kesejahteraan bersama (Hendar dan Kusnadi, 1999).
103Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif. Ini 104.Tugas utama wirausaha koperasi ialah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama (Drucker, 1988).
105Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada ketika memulai perjuangan tetapi juga pada ketika perjuangan itu berjalan, bahkan pada ketika perjuangan koperasi berada dalam kemunduran. Pada ketika memulai perjuangan biar koperasi sanggup tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada ketika perjuangan koperasi berjalan, biar koperasi paling tidak sanggup mempertahankan eksistensi perjuangan koperasi yang sudah berjalan dengan lancar.
106.Perihal yang lehih penting ialah tindakan inovatif pada ketika perjuangan koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi).
107Wirausaha koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko. Karena dunia penuh dengan ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan adakala tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh lantaran itu dalam menghadapi situasi semacam itu diharapkan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil risiko. Tentu saja pengambilan risiko ini dilakukan dengan perhitungan-perhitungan yang cermat.
108Pada koperasi risiko-risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikit terkurangi oleh orientasi usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar internal memungkinkan setiap perjuangan menjadi beban koperasi dan anggotanya lantaran koperasi ialah milik anggota.
109.Oleh lantaran itu secara nalar mustahil anggota merugikan koperasinya. Kalaupun terjadi kerugian dalam kegiatan operasional, maka risiko tersebut akan ditanggung bersama-sama, sehingga risiko per anggota menjadi relatif kecil. Tetapi bila orientasi perjuangan koperasi lebih banyak ke pasar eksternal menyerupai KUD, maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan mempunyai bobot yang sama dengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya.
110Dalam kondisi ini kiprah wirausaha koperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha koperasi yang lebih banyak orilentasinya di pasar internal.
111Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik dan, sekaligus sebagai pelanggan.
112.Wirausaha koperasi bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan menyediakan banyak sekali kebutuhan anggotanya.
113.Tujuan utama setiap wirausaha koperasi ialah memenuhi kebutuhan positif anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas seorang wirausaha koperasi sebenamya cukup berat lantaran banyak pihak yang berkepentingan di lingkungan koperasi, menyerupai anggota, perusahaan koperasi, karyawan, masyarakat di sekitarnya, dan lain-lain.
114.Seorang wirausaha koperasi terkadang dihadapkan pada kasus konflik kepentingan di antara masing-masing pihak. Bila ia lebih mementingkan perjuangan koperasi, otomatis ia harus berorientasi di pasar eksternal dan hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap anggota.
115Kewirausahaan dalam koperasi sanggup dilakukan oleh anggota, manajer, birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi. Keempat jenis wirausaha koperasi ini tentunya mempunyai kebebasan bertindak dan insentif yang berbeda-beda yang selanjutnya menentukan tingkat efektivitas yang berbeda-beda pula.
116.Istilah kewirausahaan sudah usang menjadi wacana di Indonesia baik pada tingkat formal di perguruan tinggi tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat nonformal pada kehidupan ekonomi di masyarakat. Dilihat dari terminilogi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta dan kewirausahaan. Sekarang tampknya sudah ada semacam konvensi sehingga istilah tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship).
117Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan ialah talenta bawaan semenjak lahir (entrepreneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan tidak sanggup dipelajari dan diajari, tetapi kini kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang sanggup dipelajari dan diajarkan.
118.Ilmu kewirausahaan ialah suatu disiplin ilmu yang mempelajari perihal nilai,kemampuan (ability) dan sikap seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan banyak sekali resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001).
119.Dalam konteks bisnis, berdasarkan Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan ialah hasil
120Beberapa istilah wirausaha menyerupai di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis semenjak 1950-an dibeberapa Negara menyerupai di Eropa, Amerika, dan Canada. Bahkan semenjak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan entrepreneurship atau small business management.
121Pada tahun 1980-an,hampir 500 sekolah di Amerika Serikat menyampaikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari gres terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan menyerupai adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
122.Dalam bidang pemerintahan menyerupai dikemukakan oleh Osborne dan Gaebler (1992), pemerintahan ketika ini dituntut untuk memberi corak kewirausahaan (entrepreunerial governmemt). Dengan mempunyai jiwa/corak kewirausahaan, maka birokrasi dan anstitusi akan mempunyai motivasi, optimism, dan berlomba untuk membuat cara-cara gres yang lebil efisien, efektif,fleksible dan adaptif.
123Tedapat banyak definisi kewirausahaan yang pada pada dasarnya relatif sama menyerupai dikemukakan oleh Drucker (1994), Zimemerer (1996) Suryana (2001), Longenecker dkk (2001),Syis dalam Wijandi (1988), Say (1800) dalam Osborne & Gaebler (1992), Sumahawijaya (1980) dalam Wijandi (1988) dan Siagian.
124Seorang dikatakan sebagai wirausahawan apabila mempunyai segenap ciri-ciri wirausaha tangguh , dan wirausahawan unggul. Sedangkan dilihat dari jenisnya terbagi kedalam tiga kelompok yaitu Administrative Entrepreuner, Innovative Entrepreuner, dan Catalist Entrepreuner.
125Pemicu kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal serta faktor lainnya menyerupai penyebab keberhasilan, kegagalan, dan kerugian berwirausaha. Model proses kewirausahaan terdiri atas fese awal (perintisan) dan fese pertumbuhan .
6.1.KAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
126Kegiatan wirausaha tidak sanggup dilepaskan dari unsur individu wirausahawan itu sendiri. Maju mundurnya perjuangan wirausahawan akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
127.Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan memakai gagasan terhadap produk, proses, dan jasa-jasa penemuan sebagai alat untuk mengendalikan perubahan.
128.Inovasi ala Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and business world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi namun manakala bisnis terlibat didalamnya maka upaya itu disebu inovasi.
129.Drucker (1998) berpandangan bahwa penemuan sesungguhnya bersumber pada suatu yang eksis di perusahaan, dan diluar perusahaan. Ducker(1998) dalam Kadjatmiko & gama (2001) menyatakan bahwa penemuan yang efektiv ialah sederhana, focus, mendapatkan apa ang dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari tang kecil dan design aplikasi yang hati-hati.
130.Ciri utama wirausahawan (Drucker, 1983) diperkuat oleh purnomo (1999), ialah mereka yang selalu mencari perubahan , berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta manfaatkannya sebagai peluang serta bisa menentukan dan mengambil keputusan alternative yang paling tinggiproduktivitasnya.
131.Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciriciri pribadi (personal traits)
1. dorongan prestasi yang tinggi,
2. bekerja keras, tidak tinggal diam,
3. memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa,
4. bertanggung jawab penuh,
5. berorientasi pada imbalan yang wajar,
6. optimis,
7. berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented),
8. bisa mengorganisasikan, dan
9. berorientasi pada uang
132.Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin lantaran mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-proyek,mengumpulkan sumber daya (bahan, teknologi, insan dan modal) yang diharapkan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendirimaupun untuk orang lain,dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
133.Mundurnya perjuangan wirausahawan akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
134Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin yang berhasil ialah kalau dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
135.Kadarsan (2001), menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) ialah proses mengarahkan dan menghipnotis kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok sehingga mempunyai empat aplikasi perihal kepemimpinan.
136.Bedasarkan unsur-unsurnya kepemimpinan terbagi ke dalam lima yaitu, leader,pengikut, organisasi, objective dan lingkungan.
137Seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya sanggup memakai bentuk bentuk kekuasaan yang dirasakan (perceived power), menyerupai Memaksa (Coercive), Imbalan (Reward), Sah (Legitimate), Ahli (Expert), Dan Referensi (Referent). Begitu pula dalam melaksanakan kegiatan seorang pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal perusahaan.
138.Menurut Marshall (1996), kepemimpinan yang sempurna pada ketika ini ialah kepemimpinan kolaborasi, dimana seorang pemimpin mempunyai fungsi uama sebagai sponsor, sebagai fasilisator, sebagai pelatih, sebagai papan gema, sebagai biro katalis, sebagai dokter, sebagai anggota, serta sebagai manajer administrator.
.
6.2.Indentifikasi Peluang Bisnis dalam kewirausahaan
139.Seorang wirausahawan sanggup menambahkan nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.Keberhasilan wirausahawan dicapai apabila wirausahawan memakai produk, proses, dan jasa-jasa penemuan sebagai alat untuk menggeli perubahan. Oleh alasannya itu, inivasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber yang ada biar menghasilkan suatu yang gres dan membuat nilai. Wirausahawan sanggup membuat nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide=idenya dan pada kesudahannya menjadi pengendali .
140.Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa baru. Ide sanggup digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (produk dan jasa baru).
141.Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin yang berhasil ialah kalau dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
142Banyak wirausahawan yang berhasil bukan berdasarkan wangsit sendiri tetapi berdasarkan hasil pengamatan dan penerapan ide-ide lain. Agar ide-ide yang potensial menjadi peluang bisnis real, maka wirausahawan harus mencari dan mengindentifikasi sumber-sumber potensial peluang bisnis tersebut .
143Kegiatan mengindentifikasi merupakan upaya awal dari wirausahawan untuk sanggup masuk ke pasar. Dengan kegiatan indentifikasi ini, wirausahawan akan sanggup mengetahui tingkat persaingan, seni administrasi industri, tujuan pesaing, menilai kekuatan dan kelemahan pesaing , dan mengestimasi pola persaingan. Untuk sanggup menganalisis peluang usaha, wirausahawan harus mengetahui beberapa alat analisis menyerupai SWOT, Matrik Profil Kompetitif, dan Matrik BCG.
144.Ada tiga cara yang sanggup dilakukan untuk memulai suatu perjuangan atau memasuki dunia usaha, yaitu merintis perjuangan gres (starting) , membeli perusahaan orang lain (buying), dan kerja sama administrasi (franchingsing).
145.Kekuatan perjuangan kecil mempunyai beberapa kelebihan, yaitu mempunyai kebebasan untuk bertindak, fleksible, dan tidak simpel goncang, sedangkan beberapa kelemahannya, yaitu dalam bentuk kelemahan structural dan fokus (focus).
146.Fokus utama dalam menyebarkan kewirausahaan ini harusnya ditekankan pada penciptaan nilai tambah untuk meraih keunggulan daya saing (competitive advantage) melalui pengembangan kemampuan khusus (kewirausahaan) sehingga perusahaan kecil tidak lagi mengendalikan seni administrasi kekuatan pasar melalui monopoli dan kemudahan pemerintah.
147Suatu perjuangan yang telah dipilih oleh wirausahawan tidak serta merta akan menyampaikan jaminan bahwa perjuangan yang dipilihnya tersebut akan mendatangkan laba kalau perjuangan tersebut tidak dikelola secara professional. Pengelolaan perjuangan yang baik sanggup anda lakukan dangan mengacu pada administrasi bisnis, langkah ini merupakan salah satu jalan menuju keberhasilan usaha.
148.Dalam administrasi bisnis, aspek-aspek yang melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (produk dan jasa baru).
149.Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula bagi seorang wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi mengindentifikasian masalah, pencarian alternative keputusan yang baik. Pembuatan keputusan diharapkan pada semua tahapan kegiatan administrasi baik pada ketika proses pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi atau operasionalisasi kegiatan maupun pada tahap pengawasan yang meliputi pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan dari planning biar hasil yang diperoleh sesuai dengan sasaran baik dalam jumlah, mutu, biaya serta penggunaan sumber lainnya secara efektif dan efesien.
150.Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagau resiko yang akan menghipnotis kelangsungan usahanya. Oleh lantaran itu, wirausahawan dituntut untuk mempunyai kemempuan dalam menghadapinya. Kemampuan tersebut meliputi pemahaman perihal jenis resiko, cara menyikapi resiko, dan metode pengambilan resiko.
6.5.Etika Bisnis, Tantangan serta Permasalahan dalam Kewirausahaan
151.Wirausahawan sebagai pelaku bisnis dalam interaksinya dengan mitra-mitra perjuangan akan dihadapkan pada kondisi yang menguntungkan maupun yang merugikan.Wirausahawan akan berada pada lingkungan yang beragam, bil;a dilihat dari aspek dunia usahanya, status sosialnya, maupun dari aspek norma yang dianutnya.
152Wirausahawan yang berhasil salah satu cirinya sanggup dilihat dari segi kemampuan bergaul dalam kehidupan bisnisnya. Oleh lantaran itu aspek pergaulan memegang peranan penting, maka bagi seorang wirausahawan disamping mempunyai kemampuan meminpin dan berbisnis harus mempunyai serta memahami sopan santun bisnis. Disamping dipahaminya sopan santun bisnis, kemampuan mengindentifikasi dan menghadapi permasalahan bisnis pun juga tidak sanggup dikesampingkan.
153Rencana perjuangan tidaklah semata-mata sanggup eksklusif anda putuskan untuk dilakukan lantaran ada bebagai hal yang perlu dipertimbangkan biar perjuangan usaha yang akan dilakukan nantinya sanggup menguntungkan bukan sebaliknya menimbulkan kerugian. Olek lantaran itu, planning perjuangan harus dikaji secara mendalam melelui studi kelayakan perjuangan yang hasil dari studi itu tersebut membantu anda apakah planning perjuangan layak atau tidak untuk dilaksanakan.
6.7.Tahapan studi kelayakan perjuangan dan aspek-aspek kelayakan usaha
154.Studi kelayakan perjuangan bukanlah suatu yang sederhana tetapi merupakan suatu kegiatan yang harus dianggap sebagai proses lantaran terdiri dari beberapa tahapan. Studi kelayakan juga cukup komplek lantaran didalamnya terdapat beberapa aspek kelayakan perjuangan yang harus dikaji untuk menentukan layak atau tidaknya suatu planning usaha. Oleh lantaran itu, untuk memperoleh hasil studi kelayakan perjuangan yang baik, maka kegiatan studi kelayakan perjuangan haruslah dilakukan secara sistematis sesuai dengan tahapan-tahapannya serta memperhatikan aspek-aspek yang menghipnotis perjuangan tersebut.
6.8. Wirausaha dalam Praktek Kehidupan
155Mencari pekerjaan dirasakan sulit di zaman ini. Jumlah angkatan kerja tidak sesuai dengan ketersediaan gugusan pekerjaan. Angka pengangguran meningkat setiap tahun. Data perihal pengangguran terbuka dari tahun 1996 ke 2000 meningkat, yaitu sebesar 4,228,115 orang (4,9%) tahun 1996 menjadi 5,965,795 orang (6,1%) pada tahun 2000.
156Usaha sektor non formal menjadi pilihan mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan. Ironinya, kesempatan mendirikian perjuangan kecil tidak menarik bagi mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan perguruan tinggi tinggi..
157.Idealnya lulusan perguruan tinggi tinggi mempunyai kemampuan melaksanakan analitis, yaitu merubah duduk kasus yang rumit menjadi sederhana. Kemampuan analitis sanggup dipakai untuk mengungkapkan kemungkinan resiko dan peluang
158.Sayangnya para lulusan sekolah tersebut kebanyakan lebih menonjolkan aspek munculnya dampak negatif daripada peluang bisnis itu sendiri. Sehingga mereka tidak mempunyai keberanian untuk memulai usaha.
159.Hal lain yang menimbulkan mereka tidak memulai menjadi wirausaha adalah aspek permodalan . Modal dianggap segala-galanya. Perhitungan investasi, operasional, dan tingkat pengembalian modal menjadi begitu rumit dan menakutkan. Sehingga mereka lebih menentukan sebagai sosok pencari kerja daripada membuka perjuangan dan lapangan kerja.
160Bila diperhatikan bahwasanya Modal perjuangan penting tetapi bukan dijadikan alasan untuk tidak memulai usaha. Modal merupakan sumberdaya kekayaan perusahaan. Pemodal berarti pemilik modal. Sedangkan Modal tidak selalu dalam wujud uang. Sehingga Pemodal ialah pemilik sumberdaya yang bukan selalu uang.
161.Jadi bagi seseorang yang tak mempunyai uang banyak masih terbuka peluang untuk menjadi pemilik perjuangan “bussines owner”. Pernyataan banyak orang bahwa modal non uang ialah modal dengkul. Dengan bermodalkan dengkul kaki sendiri, seseorang sanggup menahan beban dan berjalan serta beraktivitas usaha. Artinya tanpa diawali modal uang sebuah perjuangan sanggup berdiri dan berjalan serta tumbuh dan berkembang membawa harapan pemiliknya.
162Kalau seseorang tidak mempunyai dengkul sendiri, gunakan dengkul orang lain. Orang lain tidak akan pernah murka sepanjang ada konpensasi yang menarik dan fleksibel. Membangun kemitraan permodalan merupakan kombinasi yang rasional dan menjadi kekuatan lebih besar daripada modal dengan dengkul sendiri.
163Sekalipun demikian,keberanian mengambil resiko ialah syarat utama untuk menjadi pebisnis. Keberanian memulai perjuangan dengan modal dengkul mengambarkan kapasitas, kekuatan dan daya saing pebisnis itu sendiri. Semua orang mempunyai potensi menjadi pebisnis modal dengkul. Makara yang menjadi perbedaan menyolok satu orang untuk menjadi wirausahawan dengan yang lain ialah keberanian bertindak.
164Sikap berani bertindak bisa mengeliminir hambatan terbesar merintis bisnis, yaitu permodalan. Hambatan ketidaktersediaan modal hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak memulai, tetapi sebaiknya memicu lahirnya kreatifitas dan gagasan yang gemilang.
165Setiap gagasan atau wangsit yang lahir dari rahim seorang tak ber-uang mempunyai daya tahan untuk bertahan dan berpotensi tumbuh berkembang. Beranikah anda menjadi wirausahawan dengan modal dengkul?
166.Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber contoh dengan titik berat perhatian atau pemfokusan yang berbeda-beda, diantaranya ialah penciptaan organisasi gres (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang gres (Schumpeter, 1934), ekplorasi banyak sekali peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
167. Beberapa definisi perihal kewirausahaan tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:Israel Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa wangsit inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
168.Hasil simpulan dari proses tersebut ialah penciptaan perjuangan gres yang dibuat pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
169Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari banyak sekali pengertian tersebut ialah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang meliputi eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar.
170Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi administrasi rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan.
171.Dalam pengembangan kewirausahaan sangat diharapkan ketrampilan dan keuletan.Seseorang tidak akan berhasil merebut kesempatan bila hanya bermodal ketrampilan tanpa dilandasi keuletan dan sebaliknya orang yang hanya bermodal keuletan tanpa mempunyai ketrampilan maka dalam mencari penghidupan juga akan menemui kesulitan.
171.Ketrampilan sanggup diperoleh dari kuliah secara formal atau melelui pemagangan bahkan ada yang secara otodidak. Sedangkan keuletan harus terus diupayakan dan dipertahankan mengingat pada dasarnya insan ingin hidup dengan seenaknya tanpa ada yang mengatur dan mendapatkan
172.Kalau kita sadari bahwasanya insan yang terlahir di dunia sudah melalui proses seleksi dan kompetisi alamiah. Seleksi lantaran ketika sperma dari ayah yang jumlahnya jutaan setidaknya hanya satu atau dua yang hingga menembus sel telur milik ibu kita dan terang yang sanggup menembusnya ialah yang berkualita baik .Sedangkan kompetisi terjadi ketika pembuahan berlangsung sanggup digambarkan semacam perlombaan yang diikuti oleh sekian ratus juta orang dan kitalah pemenangnya yang pertama kali masuk garis finish dan diberikan hadiah berupa kelahiran.Jadi masing masing insan sebanarnya sudah terlatih, teruji dan terpilih untuk hidup dan mendapat kiprah sebagai kholifah di dunia.Konsekwensinya kita mendapat bekal berupa budi yang harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk beribadah atau mengabdi kepadaNya.
173.Tuhan menyampaikan kita waktu semua insan sama duapuluh empat jam sehari kemudian sama diberikan akal. Tetapi seringkali kita memakai kesempatan berupa waktu yang longgar tersebut untuk hal hal yang tidak bermanfaat dan tidak kita gunakan untuk mengkaji ,menelaah atau belajar.Benar memang menjelang lahir Tuhan telah menentukan 3 hal yakni ketetapan mengenai usia, jodoh dan rejeki. Namun bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib kita kalau kita tidak mau merubahnya. Makara bagaimanapun antara perjuangan dan doa harus seimbang.
174. Permasalahannya ialah ,usaha apa yang sanggup kita lakukan untuk mencari penghidupan ?Tentu diharapkan kemampuan didukung jiwa kewirausahaan .Kemampuan bahwasanya ada dalam diri setiap orang yang dibekali Tuhan ketika lahir tinggal bagaimana mendayagunakannya. Jiwa kewirausahaan pada prinsipnya ialah keberanian untuk membuka perjuangan dengan mencermati peluang di pasar.
175.Itulah perlunya wirausaha yakni biar kesempatan yang diberikan Tuhan sanggup dipergunakan sebaik baiknya untuk kebaikan diri kita keluarga dan lingkungan .
176Untuk memulai wirausaha , kita perlu mendayagunakan potensi yang diberikan oleh Tuhan biar kita sanggup membuat peluang yang menghasilkan uang. Bagaimana caranya? Yakni dengan memakai kekuatan kekuatan yang ada diri kita .
177.Kekuatan pertama, yaitu Kekuatan Keyakinan atau The Power of Belief. Mengapa harus dimulai dengan Kekuatan Keyakinan? Keyakinan ialah fondasi untuk melaksanakan apa saja. Kita gres akan bertindak bila kita merasa yakin bisa melaksanakan sesuatu. Jika tidak yakin maka upaya yang kita lakukan akan dikerjakan dengan setengah hati. Dan kita tahu, apapun yang dilakukan dengan setengah hati, tanpa kesungguhan, maka hasilnya pasti tidak akan pernah maksimal. Seringkali upaya kita, kalau diawali dengan perasaan tidak yakin, akan berakhir dengan kegagalan.Yakin pun ada syaratnya, tidak asal yakin. Yakin yang dimaksudkan di sini ialah yakin yang berlandaskan kebijaksanaan dan budi sehat. Tidak asal “yakin” dan “ngotot”dengan prinsip “pokoknya”
178.Yakin ini bahwasanya ada tiga macam. Pertama, yakin yang hanya bermain di level kognisi atau pikiran sadar. Kedua, yakin yang bermain pada level afeksi atau pikiran bawah sadar. Ada lagi yakin yang tipe ketiga yaitu yakin yang “ngaco” alias “ngawur”. Yakin tipe ini ialah yakin yang hiperbola atau overconfident tapi tidak logis.
179.Kekuatan kedua untuk menyebarkan potensi diri ialah dengan Kekuatan Semangat atau The Power of Enthusiasm. Yang menjadi komponen atau belahan dari Kekuatan Semangat ialah konsistensi, persistensi, kegigihan, atau whatever it takes.Kekuatan Semangat ini yang membuat seseorang akan terus mencoba walaupun telah gagal berkali-kali. Kekuatan Semangat ini yang mendasari peribahasa “Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah hasil yang tidak menyerupai yang kita inginkan”, “Winners never quit. Quitters never win”, “Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang penting ialah berapa kali anda bangun sesudah anda jatuh.”Kekuatan Semangat ini yang menjadi pendorong Thomas Edison untuk terus mencoba walaupun ia telah berkali-kali “belum berhasil” menemukan materi yang sesuai untuk membuat bola lampu listrik. Kekuatan Semangat ini pula yang mendorong Harland Sanders untuk terus menyampaikan resep ayam gorengnya yang istimewa Kentucky Fried Chicken, walaupun ia telah ditolak berkali-kali.
180.Kekuatan ketiga ialah Kekuatan Fokus atau The Power of Focus. Fokus berarti kita hanya melaksanakan hal-hal yang memang berhubungan dengan sasaran yang ingin kita capai. Pikiran kita
181.Saat Kekuatan Fokus bekerja kita akan sangat memperhatikan hal-hal detil dalam upaya mencapai keberhasilan. Kekuatan Fokus ini yang mendorong kita untuk menghasilkan master piece.
182.Kekuatan keempat ialah Kekuatan Kedamaian Pikiran atau The Power of Peace of Mind. Kekuatan keempat ini sangat penting diperhatikan lantaran ini merupakan barometer untuk menentukan apakah keyakinan kita terhadap sesuatu itu ekologis atau tidak.Saat kita yakin, semangat, dan fokus melaksanakan sesuatu maka kita perlu mengusut apakah kita mencicipi ketenangan baik di pikiran maupun di hati. Jika jawabannya “Tidak” maka kita perlu mengusut ulang keyakinan kita.
183.Bila keyakinan kita logis, didasari dengan pikiran yang benar dan kebijaksanaan, maka ketika kita bekerja keras dan ulet untuk mencapai impian-impian kita, pikiran dan hati kita akan tetap merasa tenang, damai, dan bahagia. Ini ialah satu aspek penting yang jarang sekali diperhatikan oleh kebanyakan orang.Perasaan tenang, damai, dan senang merupakan indikasi bahwa apa yang kita lakukan benar-benar kita yakini akan berhasil. Kita hanya tinggal melaksanakan kerjanya saja dan sukses sudah pasti akan kita dapatkan. Sukses hanyalah imbas samping yang pasti akan terjadi.
184.Kekuatan kelima ialah Kekuatan Kebijaksanaan atau The Power of Wisdom. Kekuatan ini sangat penting lantaran dipakai untuk melaksanakan penilaian terhadap apa yang telah kita lakukan pada empat langkah pertama.Dengan memakai kebijaksanaan kita sanggup melaksanakan penilaian dengan baik, benar,akurat, dan tanpa melibatkan emosi. Jika hasil yang dicapai belum menyerupai yang kita inginkan maka dengan memakai kebijaksanaan kita sanggup mengetahui permasalahannya dan sanggup meningkatkan diri kita.Apakah kita sudah benar-benar yakin secara benar ataukah kita bahwasanya tidak yakin tapi memaksa diri yakin lantaran kita takut?
185.Bila kita memakai lima kekuatan yang telah dijelaskan di depan maka dengan bekal yakin, semangat, fokus, damai, dan bijaksana pasti kita akan sanggup menyebarkan potensi diri secara optimal.
186.dalam kondisi yang terdesak dan tidak diberikan pilihan untuk "tidak bisa", insan akan mencari jalan untuk berfikir "Bagaimana Harus Bisa". Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan orang renta atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak?
187.Sesungguhnya insan telah diciptakan dengan potensi luar biasa, diluar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, menyerupai seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter, ketika kebakaran.
188.Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka yang 'kepepet' sebelumnya. Seperti per atau pegas, ketika kita tekan, maka akan menimbulkan gaya yang lebih besar. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
189Cara Pertama untuk mengeluarkan 'potensi kepepet' kita, ialah dengan cara menvisualisasikan (membayangkan) seperti kita dalam kondisi kepepet, maka kita akan mengfungsikan organ tubuh dan hormon-hormon kita, bekerja secara maksimal. Misalnya, bayangkan kalau hari ini anda di PHK, apa yang akan anda lakukan?
190 Cara kedua, membuat kondisi kepepet secara Nyata. Misalnya dengan berhutang untuk modal usaha, secara otomatis akan membuat kita termotivasi untuk mengembalikan hutang. Atau, bisa juga kita terima orderan langsung, meskipun perjuangan belum mulai. Ada juga yang memberanikan diri membayar DP (uang muka) sewa ruko/ kios, sesudah itu terpaksa berfikir bagaimana melunasinya. Jika anda masih single dan tidak punya tanggungan keluarga, mungkin anda mau eksklusif mencoba keluar kerja atau mengundurkan diri dari perusahaan yang selama ini Anda bekerja kemudian mulai menjadi wirausahawan .
191Semua itu pilihan anda ,tapi jangan salahkan siapa-siapa untuk resikonya. Tergantung dari karakter masing-masing orang. Ternyata ada juga yang menempuh jalan itu ,rasanya cukup konyol, tapi berhasil. Kuncinya: Tetap jaga KREDIBILITAS Anda.
192.Dalam melaksanakan perjuangan atau berwirausaha maka harus ada keseimbangan agar rejeki yang diperolehnya sanggup selalu bermanfaat atau berkah. Keseimbangan tersebut ialah meliputi keseimbangan antara perjuangan dan doa.Kita pernah mendengar rumus ‘3 ong’ yang harus dihindari juga’ 3 er’ yang harus dipenuhi. ‘Tiga Ong’ artinya kita dilarang kosong, bohong dan sombong tapi kita harus selalu ‘tiga er’ yakni pinter , bener dan
193.Prinsipnya ialah jangan hanya terpaku pada jumlahnya yang kita peroleh . Maka jangan pesimis ketika pendapatan kita masih pas-pasan, syukurilah sambil terus berusaha dan berdoa.Sebab belum tentu yang sedikit tidak berarti, malah sebaliknya bisa saja sanggup sekaligus banyak namun kemudian tertimpa masalah. Orang jawa bilang ketika berusaha kita “golek jeneng ojo ngoyak jenang”cari nama untuk sebuah kepercayaan jangan mengejar pendapatan yang sebanyak banyaknya tanpa memperhatikan kaidah yang bisa jadi membuat jerat kesesatan.Kesimpulannya ialah yang penting bukan jumlah tapi berkah syukur jumlahnya banyak dan membawa berkah.
194.Seorang motivator handal berjulukan Ainy Fauziyah menyampaikan pesan yang tersirat bahwa untuk sanggup meraih kesuksesan diharapkan kejujuran,komitmen,konsistensi,kegigihan, keyakinan, keikhlasan, fokus serta tindak nyata.Kejujuran diharapkan lantaran dalam pengembangan perjuangan perlu adanya kepercayaan dari pelanggan. Dengan adanya ketidak jujuran maka akan membunuh perjuangan kita sendiri secara perlahan lahan.Komitmen juga diharapkan biar dalam mencapai tujuan tidak simpel termakan oleh bujuk rayu pihak lain yang akan membelokkan tujuan awal.Sedangkan konsistensi diharapkan lantaran bagaimanapun seorang wirausahawan harus dengan terus menerus melaksanakan upaya untuk peningkatan dan kelangsungan usahanya biar tidak berhenti di tengah jalan.Selanjutnya kegigihan merupakan syarat mutlak usahawan bila ingin berkembang.Kita sadari banyak rintangan yang ada di depan yang harus dihadapi dan diatasi. Untuk mengatasi segala kasus tersebut rumusnya ialah lima karakter yakni gigih.
195.Hal lain yang harus selalu dipegang ialah keyakinan akan keberhasilan. Artinya kita harus optimis akan perjuangan yang dilakukan akan berhasil maka nikmatilah segala jerih payah untuk menuju puncak kejayaan.Syarat lain yang diharapkan ialah keikhlasan artinya apapun yang kita terima sesudah kita berjuang keras, harus kita sadari itulah rejeki kita.
196.Harian Repubika hari jumat 21 Januari 2011 menulis bahwa Don L Gevirts, wirausahawan sukses dari Amerika beropini bahwa sosok wirausahawan ialah orang yang bisa melihat peluang yang tidak dilihat orang lain, tak pernah merasa puas ,bisa mengeksploitasi sekecil apapun perubahan yang ada ,sabar menyerupai kucing menunggui tikus , berpikir optimis menyerupai akrobat meniti tambang dan bila perlu cerdik menyerupai pesulap dalam melepaskan diri dari peti.
197 Wirausahawan juga harus mempunyai motivasi untuk berprestasi (need for achievement) yang tinggi. Gejalanya suka akan tantangan , dorongan untuk selalu memperoleh hasil yang terbaik, selalu ingin menjadi pemenang ,mau mengambil tanggung jawab pribadi atas keputusannya dengan resiko moderat dan lebih tertarik pada hasil konkrit dari keputusannya. Dia juga harus kreatip dan adaptip, yang dilukiskan sebagai orang yang mempunyai energi dan imajinasi yang tak pernah kering , selalu ada keinginan untuk menaklukkan dan kegembiraan untuk membuat hal-hal yang baru. Ada gairah untuk kebebasan dan membenci pekerjaaan rutin atau pengulangan. Sealalu mau dan simpel untuk menyesuaikan dengan lingkungannya.
198Seorang wirausahawan memang tidak menyukai kesalahan tetapi ia akan tetap menerimanya sepanjang itu memberi pelajaran . Ia harus bisa meloloskan diri dari situasi yang hampir mustahil diatasi . Wirausahawan juga dituntut untuk sanggup secara luwesa berpindah dari satu planning ke planning lainnya . Ia dilarang simpel frustasi . Ia yakin pasti ada jalan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
199.Seorang wirausahawan memang tidak menyukai kesalahan tetapi ia akan tetap menerimanya sepanjang itu memberi pelajaran . Ia harus bisa meloloskan diri dari situasi yang hampir mustahil diatasi . Wirausahawan juga dituntut untuk sanggup secara luwesa berpindah dari satu planning ke planning lainnya . Ia dilarang simpel frustasi . Ia yakin pasti ada jalan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
200.Sebagaimana diuraikan di depan bahwa langkah positif dan keberanian untuk memulai perjuangan ialah sangat penting dalam membuka lapangan perjuangan dan kewirausahaan. Oleh lantaran itu himbauan saya ialah biar para mahasiswa sanggup :
a.Fahami semua metode teori
b.Jangan segan segan berkomunikasi dengan para dosen dan senior Anda untuk minta advice maupun pengarahan. Untuk itu jangan lupa minta nomor kontak person para guru atau orang yang dipandang bisa dan mau diajak sharing.
.201.Sebagai seorang perjaka bercita citalah untuk sanggup hidup secara mandiri.Hidup secara berdikari artinya kebutuhan hidup kita sanggup kita cukupi dari ketrampilan yang kita miliki. Ketrampilan yang kita miliki kita peroleh antara lain dari pendidikan formal kita yakni kuliah. Oleh lantaran itu berniatlah untuk bekerja sesudah lepas kuliah. Bekerja tidak hanya dengan menjadi karyawan perusahaan, namun akan lebih mulia bila sanggup membuat lapangan kerja minimal bagi diri kita sendiri.Orang menyampaikan menjadi wirausahawan
202.Bekal yang harus dimiliki dalam memulai kegiatan berwirausaha ialah keberanian untuk melangkah disertai rasa yakin, semangat, fokus, damai, dan bijaksana .Dengan bekal itu pasti kita akan sanggup menyebarkan potensi diri secara optimal.Bila hal tersebut sudah sanggup kita lakukan maka kita tidak perlu memakai “manajemen of kepepet”yakni mengkondisikan diri kita menjadi terjepit biar sanggup timbul kekuatan dari dalam. Artinya untyuk mendapat kekuatan energi dari dalam tidak perlu kita mengkondisikan diri kita menjadi sengsara terlebih dahulu.
203Setelah bekerja ,jangan lupa menabung berapapun yang sanggup disihkan untuk ketika ini.Milikilah niat untuk membahagiakan orang lain terutama orang renta yang telah membesarkan kita.Kebahagiaan orang renta ialah doa yang sangat manjur bagi kelangsungan kerja maupun perjuangan kita.Oleh lantaran itu teruslah bekerja mendapat untung dan menabung.
204.Dari hasil tabungan jangan takut untuk berencana menghajikan ke dua orang renta bila Anda muslim dan melanjutkan studi. Dengan menghajikan orang renta maka keberkahan akan kita peroleh dalam kehidupan kita .Dengan melanjutkan studi hingga tingkat saarjana Insya Alloh kemuliaan akan diperoleh di dunia dan akhirat. Semoga cita cita kita semua untuk ,menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain melalui kegiatan wirausaha sanggup terlaksana. Amin
MANAJEMEN UKM
KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
STIE SEMARANG
1. Apa yang menimbulkan UKM sanggup bertahan dalam angin ribut krisis ? KUNCI JAWABAN NO(114)
2. Apakah Citra KM dan Kpoperai ketika ini masih baik ? (6)
3. Berikan Pengerian perihal Usaha Kecil berdasarkan UU No 9 Th 1995. (11)
4. Apa Definisi Industri berdasarkan UU No 5 Tahun 1984 –(12)
5. Apa pengertian industri kecil berdasarkan UU No 9 Tahun 1995? -13
6. Apa perbedaaan pengertian Industri, industri kecil dan perjuangan kecil ? (s 345)
7. Berikan pengertian koperasi berdasarkan UU 25 Tahun 1992 ...(16)
8. Apa tujuan koperasi mnr UU 25 Tahun 1992. (17)
9. Apa ciri koperasi yang sehat ? (19)
10. Apa pengertian ilmu kewirausahaan berdasarkan Suryana? (22)
11. Apa pengertian UKM ? (24)
12. Mengapa jiwa wirausaha diharapkan dalam kegiatan UMKM? (31)
13. Kondisi apa yang diharapkan biar teknologi sanggup menghasilkan perubahan teknis dalam dunia usaha. (38)
14. Sebutkan kriteria perjuangan kecil dalam UU no 9 Th 1995
15. Dlm Komunitas UKM dikenal istilah ‘early adopter’ dan tangible’ apa maksudnya. (40)
16. Apakah UKM bisa menjadi mesin pertumbuhan di masa krisis ,jelaskan (51-54)
17. Apakah UKM bisa menjadi instrumen utama bagi pemulihan perekonomian ? (56)
18. Menurut Manurung apa yang menimbulkan gagalnya dukungan industri manufacture dalam menangkal krisis ? (74)
19. Apa yang menjadi hambatan Koperasi sehingga koperasi kurang berkembang? Dan apa solusinya (77 dan 78)
20. Pendapat apa saja yang dilontarkan masyarakat terhadap keberadaaan koperasi dalam sistim ekonomi Indonesia selama ini ? (81)
21. Apa yang menjadi tantangan bagi UKM dlm menyebarkan usahanya? (82)
22. Sebutkan elemen pokok yang terkandung dalam koperasi sesuai dengan ketentuan dari ILO (84)
23. Sebutkan sendi dasar Koperasi sesuai UU No 12 Tahun 1967 –(85)
24. Apa prinsip dasar Koperasi sesuai UU No 25 Tahun 1992? (86).
25. Apa saja yang menjadi permasalahan Koperasi secara mendasar ? dan apa solusinya (87 -90)
26. Menurut AH Gophar , administrasi Koperasi sanggup dilihat dalam 3 sudut pandang tolong jelaskan . (92-95-96)
27. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
28. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
29. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
30. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
31. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
32. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
33. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
34. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
35. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
36. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
37. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
38. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
39. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
40. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
41. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
42. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
43. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
44. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
45. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
46. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
47. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
48. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
49. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
50. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
51. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
52. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
53. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
54. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
55. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
56. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
57. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
58. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
59. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
60. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
61. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
62. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
63. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
64. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
65. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
66. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
67. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
68. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
69. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
70. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
71. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
72. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
73. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
74. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
75. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
76. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
77. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
78. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
79. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
80. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
81. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
82. Sebutkan unsur manaj koperasi dan jelaskan (98)
83. Siapakan wirausahawan koperasi (99-100)
84. Sebutkan ciri-ciri/ tabiat wirausahawan berdasarkan Meredith (101)
85. Apa maksud kewirausahaan koperasi berdasarkan Hendar dan Kusnadi. (102)
86. Apa kiprah utama wirausahawan koperasi? (104-107)
87. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
88. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
89. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
90. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
91. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
92. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
93. Bekal apayang diharapkan dalam menjalankan kegiatan wirausaha? 185)
94. Bagaimana cara kita mengeluarkan potensi yang luar biasa dlm tubuh dengan memakai teori pegas/kepepet? (189-190)
95. Terangkan cara mencapai sukses berdasarkan Ainy Fauziah (194)
96. Apa makna bahwa kita harus yakin dan berhasil ? (195)
97. Bagai mana pendapat Don L Gervics tentanag sosok wirausahawan ? (196)
98. Apa tandanya bhw seorng wirausahawan mempunyai motivasi yang baik? (197)
99. Apa tujuan utama wirausaha koperasi ? (113)
100. Sebutkan kiprah dan tujuan wirausaha Koperasi .(s.31 dan 32)
101. Terangkan kronologi perkembangan pengertian kewirausahaan (117 dan 119)
102. Bagaimana pendapat Suryana terhadap ilmu kewirausahan (118)
103. Sebutkan beberpa istilah wirausaha di beberapa negara. (120)
104. Sebutkan tiga kelompok jenis wirausaha (124)
105. Bagaimana tolok ukurnya bahwa wirausaha itu berhasil ? (127)
106. Apa ciri utama wirausahawan berdasarkan Drucker. (130)
107. Sebutkan sembilan ciri pokok keberhasilan wirausahawan (131)
108. Apa maksudnya bahwa wirausahawan yang berhasil juga disebut pemimpin yang berhasil ? (132).
109. Bagaimana upaya seorang wiraswastawan biar sanggup berhasil ? (139)
110. Langkah awal wirausahawan bekerja ialah dengan melaksanakan identifikasi pasar apa gunanya? (143)
111. Sebutkan beberapa cara untuk memulai suatu perjuangan . (144)
112. Apa kekuatan perjuangan kecil ? (145)
113. Apa fokus utama /penekanan dalam menyebarkan kewirausahaan . (146)
114. Aspek apa saja yang diharapkan dalam administrasi bisnis . (148)
115. Kemampuan apa saja yang diharapkan oleh seorang wirausahawan dalam menghadapi resiko ? (150)
116. Di samping mempunyai kemampuan memimpin seorang wirausahawan juga dituntut untuk mempunyai kemampuan apa lagi ? (152)
117. Bagaimana caranya untuk mendapatkan suatu studi kelayakan yg baik ? (154)
118. Mengapa seorang sarjana harus mempunyai kemampuan untuk melaksanakan analisa guna menjadikan hal yang rumit menjadi lebih sederhana? (157)
119. Apakah tanpa modal yang relatip banyak suatu kegiatan wirausaha sanggup berjalan ? jelaskan (161)
120. Apa syarat utama menjadi seorang wirausahawan? (163)
121. Apa yang menjadi pembeda antara orang yang menjadi wirausaha maju dan tidak maju? (163)
122. Apa maksud kewirausahaan dipandang sebagai fungsi? (169)
123. Bagaimana caaramrmulai suatu wirausaha? (176)
124. Sebutkan potensi kekuatan dalam diri insan dan jelaskan ..( 177-184)
B.KUNCI JAWABAN BANK SOAL
MANAJEMEN UKM
KOPERASI DAN KEWIRAUSAHAAN
1. Krisis ekonomi diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa "fundamental ekonomi" yang semula diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur.
2. Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini diagung-agungkan membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun, ternyata hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas, dan tidak lantaran variabel endogenous (yang tumbuh dari dalam) (Manurung, 2000).
3. Disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan ialah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia. Namun hingga ketika ini dalam kenyataannya kiprah koperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum mencapai taraf signifikan.
4. Pencapaian misi mulia koperasi pada umumnya masih jauh dan idealisme semula. Koperasi yang seharusnya mempunyai amanah luhur, yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial, belum sanggup menjalani peranannya secara maksimal.
5. Membangun koperasi menuju kepada peranan dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hai yang sangat sulit, walau bukan merupakan hal yang tidak mungkin. OIeh lantaran itu, goresan pena ini tetap pada satu titik keyakinan, bahwa seburuk apapun keadaan ekonomi kita ketika ini, kalau semua komponen bergerak bersama, tentunya ada titik terang yang diharapkan muncul.
6.Citra UKM dan koperasi di masyarakat ketika ini identik dengan tubuh perjuangan marginal. yang hanya bisa hidup bila mendapat tunjangan dari pemerintah. Hal ini bahwasanya tidak sepenuhnya benar, lantaran banyak UKM dan koperasi yang bisa menjalankan usahanya tanpa tunjangan pemerintah.
13. Sedangkan berdasarkan UU RI No. 9 Tahun 1995 perihal Industri kecil, maka batasan Industri kecil didefinisikan sebagai berikut:
“Industri Kecil ialah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan higienis paling banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”
14,Batasan mengenai skala perjuangan berdasarkan BPS, yaitu berdasarkan kreteria jumlah tenaga kerja, mulai dicobakan dilingkungan Depperindag, yaitu:
Industri mikro : 1 - 4 orang
Industri kecil : 5 - 19 orang
Industri menengah : 20 - 99 orang.
15.Pembanguan dan pengembangan UKM dan Koperasi, sangat diharapkan lantaran mempunyai kiprah yang cukup signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional.
16.Pengertian koperasi berdasarkan pasal 1 UU No. 25 Tahun 1992 perihal Koperasi ialah tubuh perjuangan yang beranggotakan orang-seorang atau tubuh aturan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan”
17Menurut pasal 3 No UU 25 TH.1992 tujuan koperasi adalah: “Koperasi bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945”
18.Sesuai dengan pasal 5 UU RI No. 5 Tahun 1984, Pemerintah memutuskan sebagai berikut:
a.Pemerintah memutuskan bidang perjuangan industri yang masuk dalam kelompok industri kecil, termasuk industri yang memakai ketrampilan tradisional dan industri penghasil benda seni, yang sanggup diusahakan hanya oleh warga Negara Republik Indonesia
b. Pemerintah memutuskan jenis-jenis industri yang khusus dicanangkan bagi kegiatan industri kecil yang dilakukan oleh masyarakat dari golongan ekonomi lemah.
19.Koperasi sendiri sesuai dengan kedudukannya sebagai soko guru perekonomian nasional, mempunyai andil yang sangat penting dalam menumbuh kembangkan potensi ekonomi rakyat serta mewujudkan kehidupan demokrasi ekonomi yang mempunyai ciri-ciri: demokratis, kebersamaan, kekeluargaan, dan keterbukaan. Dan kaidah perjuangan ekonomi, sehingga koperasi sanggup tumbuh menjadi organisasi ekonomi yang mantap. Demokratis, otonom, partisipasidan berwatak social.
20.Sementara itu istilah kewirausahaan sudah usang menjadi wacana di Indonesia baik pada tingkat formal di perguruan tinggi tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat nonformal pada kehidupan ekonomi di masyarakat. Dilihat dari terminilogi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta dan kewirausahaan. Sekarang sepertinya sudah ada semacam konvensi sehingga istilah tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship).
21.Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan ialah talenta bawaan semenjak lahir (entrepreneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan tidak sanggup dipelajari dan diajari, tetapi kini kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang sanggup dipelajari dan diajarkan.
22.Ilmu kewirausahaan ialah suatu disiplin ilmu yang mempelajari perihal nilai, kemampuan (ability) dan sikap seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan banyak sekali resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001). Dalam konteks bisnis, berdasarkan Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan ialah hasil dari suatu disiplin,proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
23.Jadi sanggup disimpulkan bahwa kewirausahaan ialah merupakan salah satu media untuk menggerakkan kegiatan UKM dan koperasi melalui pemberdayaan sumber daya dan pengelolaan administrasi menuju perkembangan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat.
24.UKM adalah: “Industri Kecil ialah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan higienis paling banyak Rp. 200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp. 1 milyar atau kurang.”
25.Koperasi adalah: ialah tubuh perjuangan yang beranggotakan orang-seorang atau tubuh aturan koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan atas asas kekeluargaan” .
26.Kewirausahaan ialah suatu disiplin ilmu yang mempelajari perihal nilai, kemampuan (ability) dan sikap seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan banyak sekali resiko yang mungkin dihadapinya.
27.Selain dari itu UKM juga mempunyai fleksibilitas yang tinggi kalau dibandingkan dengan perjuangan yang berkapasitas lebih besar. UKM ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, biar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku perjuangan kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut ialah :
1.Membangun Sistem Promosi untuk Penetrasi Pasar
2. Merawat Jaringan Pasar untuk Mempertahankan Pangsa Pasar.
28.Kinerja nyata yang dihadapi oleh sebagian besar perjuangan terutama mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia yang paling menonjol ialah rendahnya tingkat produktivitas, rendahnya nilai tambah, dan rendahnya kualitas produk.
29.Diakui pula bahwa UMKM menjadi lapangan kerja bagi sebagian besar pekerja di Indonesia , tetapi bantuan dalam output nasional di katagorikan rendah. Hal ini dikarenakan UMKM, khususnya perjuangan mikro dan sektor pertanian (yang banyak menyerap tenaga kerja), mempunyai produktivitas yang sangat rendah.
30.Bila upah dijadikan produktivitas, upah rata-rata di perjuangan mikro dan kecil umumnya berada dibawah upah minimum. Kondisi ini merefleksikan produktivitas sektor mikro dan kecil yang rendah bila di bandingkan dengan perjuangan yang lebih besar.
31.Di antara banyak sekali faktor penyebab rendahnya produktifitaas adalah rendahnya tingkat penguasaan teknologi dan kemampuan wirausaha di kalangan UMKM
32.Pengembangan UMKM secara parsial selama ini tidak banyak menyampaikan hasil yang maksimal terhadap peningkatan kinerja UMKM, perkembangan ekonomi secara lebih luas menjadikan tingkat daya saing kita tertinggal dibandingkan dengan negara-negara tetangga kita menyerupai contohnya Malaysia.
33.Karena itu kebijakan bagi UMKM bukan lantaran ukurannya yang kecil, tapi lantaran produktivitasnya yang rendah.
34.Peningkatan produktivitas pada UMKM, akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan rakyat lantaran UMKM ialah tempat dimana banyak orang menggantungkan sumber kehidupannya
35.Salah satu alternatif dalam meningkatkan produktivitas UMKM ialah dengan melaksanakan modernisasi sistem perjuangan dan perangkat kebijakannya yang sistemik sehingga akan menyampaikan dampak yang lebih luas lagi dalam meningkatkan daya saing daerah.
36.Untuk meningkatkan daya saing UMKM diharapkan langkah bersama untuk mengangkat kemampuan teknologi dan daya inovasinya.
37.Kemajuan ekonomi terkait dengan tingkat perkembangan ‘technical change’ yang berarti tahap penguasaan teknologi. “Technical change” sebagian terbesar bersifat “tacit” atau tidak terkodifikasi dan dibangun di atas pengalaman. Juga bersifat kumulatif ( terbentuk secara ‘incremental’ dan dalam waktu yang tertentu ). Waktu penguasaan teknologi ini bergantung pada sektor industrinya ( ‘sector specific’) dan proses akumulasinya mengikuti trajektori tertentu yang khas.
38.Agar pengenalan teknologi sanggup menghasilkan ‘technical change’ dan penemuan dalam dunia perjuangan diharapkan beberapa kondisi:
a.- Kemampuan UKM untuk menyerap, mengadopsi dan menerapkan teknologi gres dalam usahanya.
b. Tingkat kompatibilitas teknologi ( spesifikasi, harga, tingkat kerumitan ) dengan kebutuhan dan kemampuan UKM yang ada.
c. Ketersediaan dukungan teknis yang relevan dan bermutu untuk proses pembelajaran dalam memakai teknologi gres tersebut.
39.Untuk komersialisasi teknologi hasil riset (apalagi penemuan baru) banyak menghadapi kendala: sumber teknologi: teknologi bersifat capital intensive dan belum mempunyai nilai ekonomis, memerlukan waktu usang dalam pembiasaan terhadap kebutuhan pasar, banyak jenis teknologi yang teruji dalam tingkatan bisnis; sistem insentif komersialisasi teknologi lemah; arus utama sistem industri .
40.Umumnya komunitas UMKM mempunyai sekelompok kecil yang kreatif dan bisa mengambil kiprah ‘risk taker’. Kelompok ini cenderung menjadi ‘early adopter’ untuk teknologi baru. Sebagian besar cenderung menunggu lantaran mereka membutuhkan bukti positif (‘tangible’) bahwa teknologi gres tersebut sanggup memberi keuntungan. Dua aspek yang berlangsung inheren dalam proses ini ialah berinovasi ( ‘innovating’) dan pembelajaran ( ‘learning’).
41Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM ialah sebuah istilah yang mengacu ke jenis perjuangan kecil yang mempunyai kekayaan higienis paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan perjuangan yang berdiri sendiri.
42 Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang perjuangan yang secara mayoritas merupakan kegiatan perjuangan kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan perjuangan yang tidak sehat.”
43.Kriteria perjuangan kecil dalam UU No. 9 tahun 1995 ialah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan higienis paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat perjuangan 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berhubungan baik eksklusif maupun tidak eksklusif dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk perjuangan orang perorangan , tubuh perjuangan yang tidak berbadan hukum, atau tubuh perjuangan yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
44.Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.
45.UKM seyogyanya bisa menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia harapan serupa juga sering kita dengarkan lantaran pengalaman ketika krisis multidimensi tahun 1997-1998 perjuangan kecil telah terbukti bisa mempertahankan kelangsungan usahanya, bahkan memainkan fungsi evakuasi dibeberapa sub-sektor kegiatan.
46 Fungsi evakuasi ini segera terlihat pada sektor-sektor penyediaan kebutuhan pokok rakyat melalui produksi dan normalisasi distribusi. Bukti tersebut paling tidak telah menumbuhkan optimisme gres bagi sebagian besar orang yang menguasai sebagian kecil sumber daya akan kemampuannya untuk menjadi motor pertumbuhan bagi pemulihan ekonomi.
47Perjalanan ekonomi Indonesia selama 4 tahun dilanda krisis 1997-2001 menyampaikan perkembangan
dikaji lebih mendalam biar tidak menyesatkan kita dalam merumuskan seni administrasi pengembangan.
48.Kesimpulan ini barangkali perlu dikaji lebih mendalam biar tidak menyesatkan kita dalam merumuskan seni administrasi pengembangan.
49Dalam melihat peranan perjuangan kecil ke depan dan prasyarat yang diharapkan untuk mencapai posisi tersebut, maka paling tidak ada dua pertanyaan besar yang harus dijawab : Pertama, apakah UKM bisa menjadi mesin pertumbuhan sebagaimana diharapkan oleh gerakan UKM di dunia yang sudah terbukti berhasil di negara-negara maju; Kedua, apakah UKM bisa menjadi instrumen utama bagi pemulihan ekonomi Indonesia, terutama memecahkan duduk kasus pengangguran.
50Kadang – kadang harapan yang dibebankan kepada UKM juga terlampau berat, lantaran kinerjanya semasa krisis yang mengesankan. Disamping pangsa relatif yang membesar yang diikuti oleh tumbuhnya perjuangan gres juga menyampaikan harapan baru.
51Sebagaimana diketahui selama tahun 2000 telah terjadi embel-embel perjuangan gres yang cukup besar dimana diharapkan mereka ini berasal dari sektor modern/besar dan terkena PHK kemudian menerjuni perjuangan mandiri. Dengan demikian mereka ini disertai kualitas SDM yang lebih baik dan bahkan mempunyai permodalan sendiri, lantaran sebagian dari mereka ini berasal dari sektor keuangan/perbankan.
52.Tinjauan terhadap eksistensi perjuangan kecil diberbagai sektor ekonomi dalam pembentukan PBD menjadi dasar pemahaman kita terhadap kekuatan dan kelemahannya, selanjutnya potensinya sebagai motor pertumbuhan perlu ditelaah lebih dalam biar kita bisa menemu kenali persyaratan yang diharapkan .
53Selama ini yang lazim kita lakukan ialah membuat analisis sumbangan sektor–sektor ekonomi dalam pembentukan PDB. Untuk menilai posisi strategis kelompok perjuangan terutama perjuangan kecil hanya akan sanggup diperlihatkan melalui konstribusi kelompok perjuangan berdasarkan sektor ekonomi. Dengan melihat kelompok perjuangan ini akan bisa melihat kemampuan potensial kelompok perjuangan dalam menghasilkan pertumbuhan.
54.Proses transformasi struktural perekonomian kita memang telah berhasil menggeser dominasi sektor pertanian, sehingga hingga dengan menjelang krisis ekonomi (1997) sumbangan sektor pertanian tinggal 16 % saja, sementara sektor industri telah mencapai hampir 27 % dan menjadi penyumbang terbesar dari perekonomian kita. Ini artinya sektor industri telah mengalami pertumbuhan yang pesat selama tiga dasa warsa sebelum krisis semasa pemerintahan Orde Baru.
55Apabila hanya sepintas melihat perkembangan ini, dengan transformasi struktural dari pertanian ke industri, maka semua kelompok perjuangan akan ikut menikmati kemajuan yang sama. Sehingga kelompok industri manufaktur skala kecil juga mengalami kemajuan yang sama.
56.Secara makro proses pemulihan ekonomi Indonesia belum terjadi lantaran indeks output pada tahun 2001 ini belum kembali pada tingkat sebelum krisis (1997), Perkembangan yang terjadi menunjukkan bahwa indeks PDB keseluruhan gres mencapai 95% dari tingkat produksi 1997.
57.Sektor yang tumbuh dengan krisis ialah sektor listrik, gas, air minum yang pada 4 tahun terakhir ini tumbuh dengan rata-rata diatas 5%/tahun. Hal ini antar lain disamping output yang meningkat terutama disebabkan oleh pembiasaan harga yang terus berjalan.
58.Jika kita cermati secara lebih rinci penyumbang PDB atas dasar sektor pelaku perjuangan akan terlihat terang adanya ketimpangan tersebut. Perbandingan kiprah 5 besar penyumbang PDB berdasarkan sektor dan kelompok usaha, Sejak sebelum krisis ekonomi, hingga mulai meredanya krisis terlihat bahwa ranking 1 (satu) penyumbang PDB ialah kelompok perjuangan besar pada sektor industri pengolahan dengan sumbangan berkisar 17-19 % selama 1997- 2001.
59Ini berarti bahwa untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi semata, ekonomi kita tetap bersandar pada bangkitnya kembali industri pengolahan besar dengan aset diatas Rp. 10 miliar di luar tanah dan bangunan. Sektor industri skala besar hanya terpukul pada ketika puncak krisis 1998, dimana pertumbuhan ekonomi kita mengalami pertumbuhan negatif 13,4% ketika itu. Dan sesudah itu ketika pemulihan ekonomi mulai bergerak maka kelompok ini kembali mengambil porsinya.
60Pertanyaan yang menarik ialah apakah industri kecil dan menengah tidak bangkit, padahal pada kelompok perjuangan kecil di seluruh sektor telah mengalami pergeseran kiprah dengan sumbangan terhadap PDB yang meningkat dari 38,90% pada tahun 1996 atau 40,45% pada tahun 1997 menjadi 43,08% pada tahun 1999 ?
61Pada sektor industri pengolahan ternyata tidak terjadi perubahan sumbangan perjuangan kecil yang positif yakni : 3,90%, 4,03%, 3,85%, 3,74% dan 3,79% berturut–turut untuk tahun 1997, 1998, 1999, 2000 62.Dengan citra ini memang belum sanggup disimpulkan bahwa industri kecil bisa menjadi motor per55Apabila hanya sepintas melihat perkembangan ini, dengan transformasi struktural dari pertanian ke industri, maka semua kelompok perjuangan akan ikut menikmati kemajuan yang sama. Sehingga kelompok industri manufaktur skala kecil juga mengalami kemajuan yang sama.
62.Dengan citra ini memang belum sanggup disimpulkan bahwa industri kecil bisa menjadi motor pertumbuhan, sementara industri skala menengah keadaannya jauh lebih parah di banding perjuangan kecil, sehingga tidak bisa memanfaatkan momentum untuk mengisi kemunduran dari perjuangan besar dan paling terpukul pada ketika krisis memuncak pada tahun 1998-1999. Salah satu sebabnya diduga dikarenakan tingginya ketergantungan perjuangan menengah terhadap perjuangan besar,
63.Selanjutnya penyumbang terbesar kedua ialah kelompok perjuangan kecil sektor pertanian yang menyumbang sekitar 13-17 % selama periode 1997-2001.
64Hal yang menarik ialah posisi relatif perjuangan kecil sektor pertanian yang sangat bergerak cepat dimasa krisis dan kembali merosot ke posisi sebelum krisis. Hal ini perlu mendapatkan penelahaan yang mendalam. Salah satu alasan yang sanggup diterima ialah rendahnya harga output produk primer pertanian yang bersamaan dengan naiknya harga input, terutama yang bersumber dari impor. Sektor pertanian yang sangat di dominasi pertanian pangan memang sangat terbatas kemampuannya untuk menjadi sumber pertumbuhan, terutama beras.
65.Jika diperhatikan lebih lanjut maka sektor perdagangan hotel dan restoran kelompok perjuangan kecil pada ketika sebelum krisis menunjukan ranking ke 3 (tiga) dalam sumbangannya pada pembentukan PDB.
66.Berarti Usaha Kecil sektor ini sangat penting bagi pembentukan PDB dan penyediaan lapangan kerja dengan sumbangan diatas 11 % terhadap PDB kita. Namun semenjak dua tahun terakhir ketika krisis mulai pulih posisi ranking ke 3 (tiga) mulai digusur oleh sektor pertambangan kelompok perjuangan besar.
67Dengan demikian kiprah Usaha Kecil sektor perdagangan hotel dan restoran sebagai sumber pertumbuhan juga semakin merosot, sehingga lampu merah sudah hampir tiba kiprah kelompok perjuangan kecil porsinya untuk menghasilkan sumbangan bagi pertumbuhan PDB semakin kurang dominan.
68.Sektor pertambangan perjuangan besar bahkan sudah mendekati Usaha Kecil sektor pertanian.
69.Sektor jasa-jasa menempati urutan kelima dengan sumbangan sekitar 4-5 % dan didominasi oleh perjuangan besar. Sektor ini nampaknya tidak terlalu penting dalam menyumbang pertumbuhan, namun jasanya sangat vital untuk mendukung pertumbuhan. Sektor jasa-jasa ini mempunyai kaitan yang luas dalam proses produksi dan distribusi dan menyampaikan dukungan yang sangat berarti.
70.Sektor jasa yang besar ialah jasa yang dihasilkan oleh pemerintah, lantaran kiprah pemerintah dalam pengeluaran juga mempunyai kiprah yang penting.
71.Dengan semakin merosotnya kiprah perjuangan kecil di sektor pertanian dan perdagangan, maka dua penyumbang besar terhadap nilai tambah dari kelompok perjuangan kecil ini dominasinya juga akan semakin mengecil dalam pembentukan PDB. Sehingga kalau kecenderungan ini dibiarkan maka posisi perjuangan kecil akan kembali menyerupai sebelum krisis atau bahkan mengecil.
72.Sementara itu perjuangan menengah yang semenjak krisis mengalami kemerosotan diberbagai sektor, maka posisi perjuangan menengah semakin tidak menguntungkan. Padahal dalam proses modernisasi dan demokratisasi peranan kelas menengah ini sangat penting terutama untuk meningkatkan daya saing. Karena perjuangan menengah lebih simpel melaksanakan modernisasi dan menyebarkan jaringan ke luar negeri dalam rangka ekspansi pasar.
73Sebagaimana diketahui bahwa Koperasi merupakan salah satu bentuk tubuh perjuangan yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia yang pantas untuk ditumbuhkembangkan sebagai tubuh perjuangan penting dan bukan sebagai alternatif terakhir. Membentuk jiwa kewirausahaan koperasi di dalam diri para pengurus dan anggotanya ialah upaya awal untuk menuju keberhasilan gerakan koperasi di tanah air.
74.Dalam perjuangan pemulihan krisis ekonomi Indonesia remaja ini, sesungguhnya koperasi mendapatkan peluang (opportunity) untuk tampil lebih eksis. Krisis ekonomi yang diawali dengan krisis nilai tukar dan kemudian membawa krisis hutang luar negeri, telah membuka mata semua pemerhati ekonomi bahwa "fundamental ekonomi" yang semula diyakini kesahihannya, ternyata hancur lebur. Para pengusaha besar konglomerat dan industri manufaktur yang selama ini diagung-agungkan membawa pertumbuhan ekonomi yang pesat pada rata-rata 7% pertahun, ternyata hanya merupakan wacana. Sebab, ternyata kebesaran mereka hanya ditopang oleh hutang luar negeri sebagai hasil perkoncoan dan praktik mark-up ekuitas, dan tidak lantaran 75.Setelah dicanangkan oleh pendiri negara kita, bahwa koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan.Bahkan disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan ialah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia.
75.Setelah dicanangkan oleh pendiri negara kita, bahwa koperasi merupakan lembaga ekonomi yang cocok dengan spirit masyarakatnya, yaitu azas kekeluargaan.Bahkan disebutkan oleh Hadhikusuma (2000). Kekeluargaan ialah azas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat akar dalam jiwa bangsa Indonesia
76. Namun hingga ketika ini dalam kenyataannya kiprah koperasi untuk berkontribusi dalam perekonomian Indonesia belum mencapai taraf signifikan. Banyaknya kasus yang menghambat perkembangan koperasi di Indonesia menjadi problematik yang secara umum masih dihadapi.
77.Beberapa maalah yang menghambat antara lain bahwa Koperasi yang seharusnya mempunyai amanah luhur, yaitu membantu pemerintah untuk mewujudkan keadilan ekonomi dan sosial, belum sanggup menjalani peranannya secara maksimal.
78 Membangun koperasi menuju kepada peranan dan kedudukannya yang diharapkan merupakan hai yang sangat sulit, walau bukan merupakan hal yang tidak mungkin. OIeh lantaran itu, kita berkeyakinan, bahwa seburuk apapun keadaan koperasi ketika ini, kalau semua komponen bergerak bersama, tentunya ada titik terang yang diharapkan muncul.
79.Juga diharapkan bisa menjadi pencerahan bagi kita semua, perihal bagaimana koperasi dikembalikan kepada impian para pendiri bangsa mi, menjadikan kegiatan ekonomi menjadi milik semua rakyat. Dengan demikian, kesenjangan ekonomi yang merembet pada kesenjangan sosial dan penyakitpenyakit masyarakat Iainnya sanggup dikurangi (Nuhung, 2002).
80.Citra koperasi di masyarakat ketika ini identik dengan tubuh perjuangan marginal,yang hanya bisa hidup bila mendapat tunjangan dari pemerintah. Hal ini bahwasanya tidak sepenuhnya benar, lantaran banyak koperasi yang bisa menjalankan usahanya tanpa tunjangan pemerintah. Tantangan koperasi ke depan sebagai tubuh perjuangan ialah harus bisa bersaing secara sehat sesuai sopan santun dan norma bisnis yang berlaku .
81.Pendapat mengenai eksistensi unit perjuangan koperasi dalam sistem ekonomi Indonesia, adalah: Pertama ialah yang mengutarakan perlunya mengkaji ulang apakah koperasi masih perlu dipertahankan keberadaannya dalam kegiatan ekonomi. Kedua, ialah pendapat yang memandang bahwa unit perjuangan koperasi dipandang perlu untuk dipertahankan sekadar untuk tidak dianggap menyeleweng dari Undang-Undang Dasar 1945. Ketiga, ialah pendapat yang menganggap bahwa koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang harus dikembangkan menjadi unit perjuangan yang kukuh dalam rangka proses demokratisasi ekonomi.
82.Tantangan bagi dunia usaha, terutama pengembangan Usaha Kecil Menengah , meliputi aspek yang luas, antara lain : peningkatan kualitas SDM dalam hal kemampuan manajemen, organisasi dan teknologi, kompetensi kewirausahaan, susukan yang lebih luas terhadap permodalan, informasi pasar yang transparan, faktor input produksi lainnya, dan iklim perjuangan yang sehat yang mendukung inovasi, kewirausahaan dan praktek bisnis serta persaingan yang sehat (Haeruman, 2000).
83.Menurut Undang-undang No. 25/1992, koperasi ialah tubuh perjuangan yang beranggotakan orang-perorangan atau tubuh aturan Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan (Sitio dan Tamba, 2001).
84.Elemen yang terkandung dalam koperasi berdasarkan International Labour Organization (Sitio dan Tamba, 2001) adalah:
a. perkumpulan orang-orang,
b. penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan,
c. terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai,
d. koperasi yang dibuat ialah suatu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis,
e. terdapat bantuan yang adil terhadap modal yang dibutuhkan,
f. anggota koperasi mendapatkan resiko dan manfaat secara seimbang.
85.Prinsip-prinsip atau sendi-sendi dasar Koperasi berdasarkan UU No. 12 tahun 1967, ialah sebagai berikut:
a.Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warg negara Indonesia
b.Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam koperasi
c.Pembagian SHU diatur berdasarkan jasa masing-masing anggota
d.Adanya pembatasan bunga atas modal
e.Mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya dan masya rakat pada umumnya
f.Usaha dan ketatalaksanaannya bersifat terbuka
g.Swadaya, swakarta, dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri sendiri
86.Menurut UU No. 25 Tahun 1992, prinsip-prinsip koperasi ialah sebagai berikut:
Prinsip-prinsip koperasi adalah:
a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.
b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
c. Pembagian sisa hasil perjuangan dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
jasa perjuangan masing-masing anggota.
d. Pemberian balas jasa tidak terkait dengan besarnya setoran modal.
e. Kemandirian
f. Pendidikan koperasi
g. Kerja sama antar koperasi
87.Masalah mutu sumberdaya insan pada banyak sekali perangkat organisiasi koperasi menjadi kasus yang menonjol dan mendapat sorotan. Subyakto (1996) mempunyai pandangan bahwa, hambatan yang sangat mendasar dalam pemberdayaan koperasi dan perjuangan kecil ialah kasus sumberdaya manusia. Juga Pengurus dan karyawan secara bantu-membantu -ataupun saling menggantikan- menjadi pelaku organisasi yang aktif, dan menjadi front line staff dalam melayani anggota koperasi. Keadaan saling menggantikan menyerupai itu, banyak terjadi dalam praktik administrasi koperasi di Indonesia. Hal lain ialah Kinerja front line staff yang kurang memadai mempunyai dampak terhadap kepuasan pihak-pihak yang mempunyai kaitan dengan pengembangan koperasi.
88.Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis. Di dalam sebuah lembaga bisnis diharapkan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang dikenal dengan manajemen. Demikian juga dalam tubuh perjuangan koperasi, administrasi merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan.
89Prof. Ewell Paul Roy menyampaikan bahwa administrasi koperasi melibatkan 4 (empat) unsur yaitu: anggota, pengurus, manajer, dan karyawan. Seorang manajer harus bisa membuat kondisi yang mendorong para karyawan biar mempertahankan produktivitas yang tinggi. Karyawan merupakan penghubung antara administrasi dan anggota pelanggan (Hendrojogi, 1997).
90.Menurut Suharsono Sagir, sistem administrasi di lembaga koperasi harus mengarah kepada administrasi partisipatif yang di dalamnya terdapat kebersamaan, keterbukaan, sehingga setiap anggota koperasi baik yang turut dalam pengelolaan (kepengurusan usaha) ataupun yang di luar kepengurusan (angota biasa), mempunyai rasa tanggung jawab bersama dalam organisasi koperasi (Anoraga dan Widiyanti, 1992).
91.A.H. Gophar menyampaikan bahwa administrasi koperasi pada dasarnya sanggup ditelaah dan tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses, dan gaya (Hendar dan Kusnadi, 1999).
92.Dari sudut pandang organisasi, administrasi koperasi pada prinsipnya terbentuk dan tiga unsur: anggota, pengurus, dan karyawan. Dapat dibedakan struktur atau alat perlengkapan onganisasi yang sepintas ialah sama yaitu: Rapat Anggota, Pengurus,dan Pengawas. Untuk itu, hendaknya dibedakan antara fungsi organisasi dengan fungsi manajemen.
93.Unsur Pengawas menyerupai yang terdapat pada alat perlengkapan organisasi koperasi, pada hakekatnya ialah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi Pengurus dalam melaksanakan fungsi kontrol sehari-hari terhadap jalannya roda organisasi dan perjuangan koperasi.
94. Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam menyebarkan organisasi dan perjuangan koperasi,
95.Sudut pandang proses, administrasi koperasi lebih mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu bunyi (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, administrasi koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal.
96.Ditinjau dan sudut pandang gaya administrasi (management style),manajemen koperasi menganut gaya partisipatif (participation management), di manaposisi anggota ditempatkan sebagai subjek dan administrasi yang aktif dalammengendalikan administrasi perusahaannya.
97.Telah diuraikan sebelumnya bahwa, tabiat administrasi koperasi ialah gaya administrasi partisipatif. Pola umum manalemen koperasi yang partisipatif tersebut menggambarkan adanya interaksi antar unsur administrasi koperasi. Terdapat pembagian kiprah (job description) pada masing-masing unsur. Demikian pula setiap unsur administrasi mempunyai lingkup keputusan (decision area) yang berbeda, kendatipun masih ada lingkup keputusan yang dilakukan secara bersama (shared decision areas) .
98.Adapun lingkup keputusan masing-masing unsur administrasi koperasi ialah sebagai berikut (Sitio dan Tamba, 2001):
a.Rapat Anggota merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam memutuskan kebijakan umum di bidang organisasi, manajemen, dan perjuangan koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis dirumuskan dan ditetapkan pada lembaga Rapat Anggota. Umumnya, Rapat Anggota diselenggarakan sekali setahun.
b.Pengurus dipilih dan diberhentikan oleh rapat anggota. Dengan demikian,Pengurus sanggup dikatakart sebagai pemegang kuasa Rapat Anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-kebijakan strategis yang ditetapkan Rapat Anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
c.Pengawas mewakili anggota untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilaksanakan oleh Pengurus. Pengawas dipilth dan diberhentikan oleh Rapat Anggota. OIeh alasannya itu, dalam struktur organisasi koperasi, posisi Pengawas dan Pengurus ialah sama.
d.Pengelola ialah tim administrasi yang diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus, untuk melaksanakan teknis operasional di bidang usaha. Hubungan Pengelola perjuangan (managing director) dengan pengurus koperasi ialah kekerabatan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian atau kontrak kerja.
99.Secara definitif seorang wirausaha termasuk wirausaha koperasi ialah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil laba darinya dan mengambil tindakan yang sempurna guna memastikan sukses (Meredith, et al, 1984).
100.Para wirausaha koperasi ialah orang yang mempunyai sikap mental positif yang berorientasi pada tindakan dan mempunyai motivasi tinggi dalam mengambil risiko pada ketika mengejar tujuannya. Tetapi mereka juga orang-orang yang cermat dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan perihal sesuatu yang hendak dikerjakan, Setiap mengambil keputusan tidak didasarkan pada metode coba-coba, melainkan dipelajari setiap peluang bisnis dengan mengumpulkan informasi-informasi yang berharga bagi keputusan yang hendak dibuat.
101.Selanjutnya berdasarkan Meredith (1984) para wirausaha (termasuk wirausaha koperasi) mempunyai ciri dan tabiat yang berlainan dengan individu kebanyakan.Ciri-ciri dan tabiat tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Mempunyai kepercayaan yang besar lengan berkuasa pada diri sendiri.
b. Berorientasi pada kiprah dan kuman yang didorong oleh kehutuhan untuk herprestasi, berorientasi pada keuntungan, mempunyai ketekunan dan ketabahan, mempunyni tekad kerja keras, dan mempunyai energi inisiatif.
c.Mempunyai kemampuan dalam mengambil risiko dan mengambil keputusankeputusan secara cepat dan cermat.
d. Mempunyai jiwa kepemimpinan, suka bergaul dan suka menanggapi saransaran dan kritik.
e. Berjiwa inovatif, kreatif dan tekun.
f. Berorientasi ke masa depan.
102.Kewirausahaan koperasi ialah suatu sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif dengan mengambil prakarsa inovatif serta keberanian mengambil risiko dan berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi dalam mewujudkan terpenuhinya kebutuhan positif serta peningkatan kesejahteraan bersama (Hendar dan Kusnadi, 1999).
103Kewirausahaan koperasi merupakan sikap mental positif dalam berusaha secara koperatif. Ini 104.Tugas utama wirausaha koperasi ialah mengambil prakarsa inovatif, artinya berusaha mencari, menemukan dan memanfaatkan peluang yang ada demi kepentingan bersama (Drucker, 1988).
105Bertindak inovatif tidak hanya dilakukan pada ketika memulai perjuangan tetapi juga pada ketika perjuangan itu berjalan, bahkan pada ketika perjuangan koperasi berada dalam kemunduran. Pada ketika memulai perjuangan biar koperasi sanggup tumbuh dengan cepat dan menghasilkan. Kemudian pada ketika perjuangan koperasi berjalan, biar koperasi paling tidak sanggup mempertahankan eksistensi perjuangan koperasi yang sudah berjalan dengan lancar.
106.Perihal yang lehih penting ialah tindakan inovatif pada ketika perjuangan koperasi berada dalam kemunduran (stagnasi).
107Wirausaha koperasi harus mempunyai keberanian mengambil risiko. Karena dunia penuh dengan ketidakpastian, sehingga hal-hal yang diharapkan adakala tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi di lapangan. Oleh lantaran itu dalam menghadapi situasi semacam itu diharapkan seorang wirausaha yang mempunyai kemampuan mengambil risiko. Tentu saja pengambilan risiko ini dilakukan dengan perhitungan-perhitungan yang cermat.
108Pada koperasi risiko-risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian sedikit terkurangi oleh orientasi usahanya yang lebih banyak di pasar internal. Pasar internal memungkinkan setiap perjuangan menjadi beban koperasi dan anggotanya lantaran koperasi ialah milik anggota.
109.Oleh lantaran itu secara nalar mustahil anggota merugikan koperasinya. Kalaupun terjadi kerugian dalam kegiatan operasional, maka risiko tersebut akan ditanggung bersama-sama, sehingga risiko per anggota menjadi relatif kecil. Tetapi bila orientasi perjuangan koperasi lebih banyak ke pasar eksternal menyerupai KUD, maka risiko yang ditimbulkan oleh ketidakpastian akan mempunyai bobot yang sama dengan risiko yang dihadapi oleh pesaingnya.
110Dalam kondisi ini kiprah wirausaha koperasi lebih berat dibanding dengan wirausaha koperasi yang lebih banyak orilentasinya di pasar internal.
111Kegiatan wirausaha koperasi harus berpegang teguh pada prinsip identitas koperasi, yaitu anggota sebagai pemilik dan, sekaligus sebagai pelanggan.
112.Wirausaha koperasi bertugas meningkatkan pelayanan dengan jalan menyediakan banyak sekali kebutuhan anggotanya.
113.Tujuan utama setiap wirausaha koperasi ialah memenuhi kebutuhan positif anggota koperasi dan meningkatkan kesejahteraan bersama. Tugas seorang wirausaha koperasi sebenamya cukup berat lantaran banyak pihak yang berkepentingan di lingkungan koperasi, menyerupai anggota, perusahaan koperasi, karyawan, masyarakat di sekitarnya, dan lain-lain.
114.Seorang wirausaha koperasi terkadang dihadapkan pada kasus konflik kepentingan di antara masing-masing pihak. Bila ia lebih mementingkan perjuangan koperasi, otomatis ia harus berorientasi di pasar eksternal dan hal ini berarti mengurangi nilai pelayanan terhadap anggota.
115Kewirausahaan dalam koperasi sanggup dilakukan oleh anggota, manajer, birokrat yang berperan dalam pembangunan koperasi dan katalis, yaitu orang yang peduli terhadap pengembangan koperasi. Keempat jenis wirausaha koperasi ini tentunya mempunyai kebebasan bertindak dan insentif yang berbeda-beda yang selanjutnya menentukan tingkat efektivitas yang berbeda-beda pula.
116.Istilah kewirausahaan sudah usang menjadi wacana di Indonesia baik pada tingkat formal di perguruan tinggi tinggi dan pemerintahan ataupun pada tingkat nonformal pada kehidupan ekonomi di masyarakat. Dilihat dari terminilogi, dulu dikenal adanya istilah wiraswasta dan kewirausahaan. Sekarang tampknya sudah ada semacam konvensi sehingga istilah tersebut menjadi wirausaha (entrepreneur) dan kewirausahaan (entrepreneurship).
117Dahulu orang beranggapan bahwa kewirausahaan ialah talenta bawaan semenjak lahir (entrepreneurship are born nat made) dan hanya diperoleh dari hasil praktek ditingkat lapangan dan tidak sanggup dipelajari dan diajari, tetapi kini kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang sanggup dipelajari dan diajarkan.
118.Ilmu kewirausahaan ialah suatu disiplin ilmu yang mempelajari perihal nilai,kemampuan (ability) dan sikap seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan banyak sekali resiko yang mungkin dihadapinya (Suryana, 2001).
119.Dalam konteks bisnis, berdasarkan Zimmerer (1996) dalam Suryana (2001), kewirausahaan ialah hasil
120Beberapa istilah wirausaha menyerupai di Belanda dikenal dengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan kewirausahaan mulai dirintis semenjak 1950-an dibeberapa Negara menyerupai di Eropa, Amerika, dan Canada. Bahkan semenjak 1970-an banyak universitas yang mengajarkan entrepreneurship atau small business management.
121Pada tahun 1980-an,hampir 500 sekolah di Amerika Serikat menyampaikan pendidikan kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari gres terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan menyerupai adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan disegala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.
122.Dalam bidang pemerintahan menyerupai dikemukakan oleh Osborne dan Gaebler (1992), pemerintahan ketika ini dituntut untuk memberi corak kewirausahaan (entrepreunerial governmemt). Dengan mempunyai jiwa/corak kewirausahaan, maka birokrasi dan anstitusi akan mempunyai motivasi, optimism, dan berlomba untuk membuat cara-cara gres yang lebil efisien, efektif,fleksible dan adaptif.
123Tedapat banyak definisi kewirausahaan yang pada pada dasarnya relatif sama menyerupai dikemukakan oleh Drucker (1994), Zimemerer (1996) Suryana (2001), Longenecker dkk (2001),Syis dalam Wijandi (1988), Say (1800) dalam Osborne & Gaebler (1992), Sumahawijaya (1980) dalam Wijandi (1988) dan Siagian.
124Seorang dikatakan sebagai wirausahawan apabila mempunyai segenap ciri-ciri wirausaha tangguh , dan wirausahawan unggul. Sedangkan dilihat dari jenisnya terbagi kedalam tiga kelompok yaitu Administrative Entrepreuner, Innovative Entrepreuner, dan Catalist Entrepreuner.
125Pemicu kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal serta faktor lainnya menyerupai penyebab keberhasilan, kegagalan, dan kerugian berwirausaha. Model proses kewirausahaan terdiri atas fese awal (perintisan) dan fese pertumbuhan .
6.1.KAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN
126Kegiatan wirausaha tidak sanggup dilepaskan dari unsur individu wirausahawan itu sendiri. Maju mundurnya perjuangan wirausahawan akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
127.Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausahawan memakai gagasan terhadap produk, proses, dan jasa-jasa penemuan sebagai alat untuk mengendalikan perubahan.
128.Inovasi ala Schumpeter terdiri dari dua sisi pengertian yaitu, technical world and business world. Dari sisi teknis, perubahan teknologi disebut invensi namun manakala bisnis terlibat didalamnya maka upaya itu disebu inovasi.
129.Drucker (1998) berpandangan bahwa penemuan sesungguhnya bersumber pada suatu yang eksis di perusahaan, dan diluar perusahaan. Ducker(1998) dalam Kadjatmiko & gama (2001) menyatakan bahwa penemuan yang efektiv ialah sederhana, focus, mendapatkan apa ang dikatakan orang, spesifik, jelas, dimulai dari tang kecil dan design aplikasi yang hati-hati.
130.Ciri utama wirausahawan (Drucker, 1983) diperkuat oleh purnomo (1999), ialah mereka yang selalu mencari perubahan , berusaha mengikuti dan menyesuaikan pada perubahan itu, serta manfaatkannya sebagai peluang serta bisa menentukan dan mengambil keputusan alternative yang paling tinggiproduktivitasnya.
131.Terdapat Sembilan ciri pokok keberhasilan, dan bukan ciriciri pribadi (personal traits)
1. dorongan prestasi yang tinggi,
2. bekerja keras, tidak tinggal diam,
3. memperhatikan kualitas produknya, baik barang maupun jasa,
4. bertanggung jawab penuh,
5. berorientasi pada imbalan yang wajar,
6. optimis,
7. berorientasi pada hasil karya yang baik (excellence oriented),
8. bisa mengorganisasikan, dan
9. berorientasi pada uang
132.Wirausahawan yang berhasil juga merupakan pemimpin yang berhasil. Dikatakan sebagai pemimpin lantaran mereka harus mencari peluang-peluang, melalui proyek-proyek,mengumpulkan sumber daya (bahan, teknologi, insan dan modal) yang diharapkan untuk melaksanakan proyek, menentukan tujuan, baik untuk mereka sendirimaupun untuk orang lain,dan memimpin serta membimbing orang lain untuk mencapai tujuan.
133.Mundurnya perjuangan wirausahawan akan sangat ditentukan oleh inisiatif, gagsan dan inovasi, karya dan kreatifitas serta berfikir positif.
134Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin yang berhasil ialah kalau dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
135.Kadarsan (2001), menyatakan bahwa kepemimpinan (leadership) ialah proses mengarahkan dan menghipnotis kegiatan yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok sehingga mempunyai empat aplikasi perihal kepemimpinan.
136.Bedasarkan unsur-unsurnya kepemimpinan terbagi ke dalam lima yaitu, leader,pengikut, organisasi, objective dan lingkungan.
137Seorang pemimpin dalam melaksanakan kepemimpinannya sanggup memakai bentuk bentuk kekuasaan yang dirasakan (perceived power), menyerupai Memaksa (Coercive), Imbalan (Reward), Sah (Legitimate), Ahli (Expert), Dan Referensi (Referent). Begitu pula dalam melaksanakan kegiatan seorang pemimpin dipengaruhi oleh lingkungan baik internal maupun eksternal perusahaan.
138.Menurut Marshall (1996), kepemimpinan yang sempurna pada ketika ini ialah kepemimpinan kolaborasi, dimana seorang pemimpin mempunyai fungsi uama sebagai sponsor, sebagai fasilisator, sebagai pelatih, sebagai papan gema, sebagai biro katalis, sebagai dokter, sebagai anggota, serta sebagai manajer administrator.
.
6.2.Indentifikasi Peluang Bisnis dalam kewirausahaan
139.Seorang wirausahawan sanggup menambahkan nilai suatu barang dan jasa melalui inovasi.Keberhasilan wirausahawan dicapai apabila wirausahawan memakai produk, proses, dan jasa-jasa penemuan sebagai alat untuk menggeli perubahan. Oleh alasannya itu, inivasi merupakan instrument penting untuk memberdayakan sumber-sumber yang ada biar menghasilkan suatu yang gres dan membuat nilai. Wirausahawan sanggup membuat nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide=idenya dan pada kesudahannya menjadi pengendali .
140.Kreativitas sering kali muncul dalam bentuk ide-ide untuk menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa baru. Ide sanggup digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (produk dan jasa baru).
141.Seorang pemimpin yang efektif akan selalu mancari cara-cara yang lebih baik. Pemimpin yang berhasil ialah kalau dalam kegiatan percaya pada pertumbuhan yang berkesinambungan,efesien yang meningkat, dan keberhasilan yang berkesinambungan dari bisnis perusahaannya.
142Banyak wirausahawan yang berhasil bukan berdasarkan wangsit sendiri tetapi berdasarkan hasil pengamatan dan penerapan ide-ide lain. Agar ide-ide yang potensial menjadi peluang bisnis real, maka wirausahawan harus mencari dan mengindentifikasi sumber-sumber potensial peluang bisnis tersebut .
143Kegiatan mengindentifikasi merupakan upaya awal dari wirausahawan untuk sanggup masuk ke pasar. Dengan kegiatan indentifikasi ini, wirausahawan akan sanggup mengetahui tingkat persaingan, seni administrasi industri, tujuan pesaing, menilai kekuatan dan kelemahan pesaing , dan mengestimasi pola persaingan. Untuk sanggup menganalisis peluang usaha, wirausahawan harus mengetahui beberapa alat analisis menyerupai SWOT, Matrik Profil Kompetitif, dan Matrik BCG.
144.Ada tiga cara yang sanggup dilakukan untuk memulai suatu perjuangan atau memasuki dunia usaha, yaitu merintis perjuangan gres (starting) , membeli perusahaan orang lain (buying), dan kerja sama administrasi (franchingsing).
145.Kekuatan perjuangan kecil mempunyai beberapa kelebihan, yaitu mempunyai kebebasan untuk bertindak, fleksible, dan tidak simpel goncang, sedangkan beberapa kelemahannya, yaitu dalam bentuk kelemahan structural dan fokus (focus).
146.Fokus utama dalam menyebarkan kewirausahaan ini harusnya ditekankan pada penciptaan nilai tambah untuk meraih keunggulan daya saing (competitive advantage) melalui pengembangan kemampuan khusus (kewirausahaan) sehingga perusahaan kecil tidak lagi mengendalikan seni administrasi kekuatan pasar melalui monopoli dan kemudahan pemerintah.
147Suatu perjuangan yang telah dipilih oleh wirausahawan tidak serta merta akan menyampaikan jaminan bahwa perjuangan yang dipilihnya tersebut akan mendatangkan laba kalau perjuangan tersebut tidak dikelola secara professional. Pengelolaan perjuangan yang baik sanggup anda lakukan dangan mengacu pada administrasi bisnis, langkah ini merupakan salah satu jalan menuju keberhasilan usaha.
148.Dalam administrasi bisnis, aspek-aspek yang melalui perubahan cara-cara/metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan dalam memenuhi kebutuhannya (produk dan jasa baru).
149.Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer begitu pula bagi seorang wirausahawan. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi mengindentifikasian masalah, pencarian alternative keputusan yang baik. Pembuatan keputusan diharapkan pada semua tahapan kegiatan administrasi baik pada ketika proses pembuatan perencanaan, pada tahap implementasi atau operasionalisasi kegiatan maupun pada tahap pengawasan yang meliputi pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan dari planning biar hasil yang diperoleh sesuai dengan sasaran baik dalam jumlah, mutu, biaya serta penggunaan sumber lainnya secara efektif dan efesien.
150.Di dalam kegiatan usahanya, wirausahawan akan dihadapkan pada berbagau resiko yang akan menghipnotis kelangsungan usahanya. Oleh lantaran itu, wirausahawan dituntut untuk mempunyai kemempuan dalam menghadapinya. Kemampuan tersebut meliputi pemahaman perihal jenis resiko, cara menyikapi resiko, dan metode pengambilan resiko.
6.5.Etika Bisnis, Tantangan serta Permasalahan dalam Kewirausahaan
151.Wirausahawan sebagai pelaku bisnis dalam interaksinya dengan mitra-mitra perjuangan akan dihadapkan pada kondisi yang menguntungkan maupun yang merugikan.Wirausahawan akan berada pada lingkungan yang beragam, bil;a dilihat dari aspek dunia usahanya, status sosialnya, maupun dari aspek norma yang dianutnya.
152Wirausahawan yang berhasil salah satu cirinya sanggup dilihat dari segi kemampuan bergaul dalam kehidupan bisnisnya. Oleh lantaran itu aspek pergaulan memegang peranan penting, maka bagi seorang wirausahawan disamping mempunyai kemampuan meminpin dan berbisnis harus mempunyai serta memahami sopan santun bisnis. Disamping dipahaminya sopan santun bisnis, kemampuan mengindentifikasi dan menghadapi permasalahan bisnis pun juga tidak sanggup dikesampingkan.
153Rencana perjuangan tidaklah semata-mata sanggup eksklusif anda putuskan untuk dilakukan lantaran ada bebagai hal yang perlu dipertimbangkan biar perjuangan usaha yang akan dilakukan nantinya sanggup menguntungkan bukan sebaliknya menimbulkan kerugian. Olek lantaran itu, planning perjuangan harus dikaji secara mendalam melelui studi kelayakan perjuangan yang hasil dari studi itu tersebut membantu anda apakah planning perjuangan layak atau tidak untuk dilaksanakan.
6.7.Tahapan studi kelayakan perjuangan dan aspek-aspek kelayakan usaha
154.Studi kelayakan perjuangan bukanlah suatu yang sederhana tetapi merupakan suatu kegiatan yang harus dianggap sebagai proses lantaran terdiri dari beberapa tahapan. Studi kelayakan juga cukup komplek lantaran didalamnya terdapat beberapa aspek kelayakan perjuangan yang harus dikaji untuk menentukan layak atau tidaknya suatu planning usaha. Oleh lantaran itu, untuk memperoleh hasil studi kelayakan perjuangan yang baik, maka kegiatan studi kelayakan perjuangan haruslah dilakukan secara sistematis sesuai dengan tahapan-tahapannya serta memperhatikan aspek-aspek yang menghipnotis perjuangan tersebut.
6.8. Wirausaha dalam Praktek Kehidupan
155Mencari pekerjaan dirasakan sulit di zaman ini. Jumlah angkatan kerja tidak sesuai dengan ketersediaan gugusan pekerjaan. Angka pengangguran meningkat setiap tahun. Data perihal pengangguran terbuka dari tahun 1996 ke 2000 meningkat, yaitu sebesar 4,228,115 orang (4,9%) tahun 1996 menjadi 5,965,795 orang (6,1%) pada tahun 2000.
156Usaha sektor non formal menjadi pilihan mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan. Ironinya, kesempatan mendirikian perjuangan kecil tidak menarik bagi mereka yang mempunyai latar belakang pendidikan perguruan tinggi tinggi..
157.Idealnya lulusan perguruan tinggi tinggi mempunyai kemampuan melaksanakan analitis, yaitu merubah duduk kasus yang rumit menjadi sederhana. Kemampuan analitis sanggup dipakai untuk mengungkapkan kemungkinan resiko dan peluang
158.Sayangnya para lulusan sekolah tersebut kebanyakan lebih menonjolkan aspek munculnya dampak negatif daripada peluang bisnis itu sendiri. Sehingga mereka tidak mempunyai keberanian untuk memulai usaha.
159.Hal lain yang menimbulkan mereka tidak memulai menjadi wirausaha adalah aspek permodalan . Modal dianggap segala-galanya. Perhitungan investasi, operasional, dan tingkat pengembalian modal menjadi begitu rumit dan menakutkan. Sehingga mereka lebih menentukan sebagai sosok pencari kerja daripada membuka perjuangan dan lapangan kerja.
160Bila diperhatikan bahwasanya Modal perjuangan penting tetapi bukan dijadikan alasan untuk tidak memulai usaha. Modal merupakan sumberdaya kekayaan perusahaan. Pemodal berarti pemilik modal. Sedangkan Modal tidak selalu dalam wujud uang. Sehingga Pemodal ialah pemilik sumberdaya yang bukan selalu uang.
161.Jadi bagi seseorang yang tak mempunyai uang banyak masih terbuka peluang untuk menjadi pemilik perjuangan “bussines owner”. Pernyataan banyak orang bahwa modal non uang ialah modal dengkul. Dengan bermodalkan dengkul kaki sendiri, seseorang sanggup menahan beban dan berjalan serta beraktivitas usaha. Artinya tanpa diawali modal uang sebuah perjuangan sanggup berdiri dan berjalan serta tumbuh dan berkembang membawa harapan pemiliknya.
162Kalau seseorang tidak mempunyai dengkul sendiri, gunakan dengkul orang lain. Orang lain tidak akan pernah murka sepanjang ada konpensasi yang menarik dan fleksibel. Membangun kemitraan permodalan merupakan kombinasi yang rasional dan menjadi kekuatan lebih besar daripada modal dengan dengkul sendiri.
163Sekalipun demikian,keberanian mengambil resiko ialah syarat utama untuk menjadi pebisnis. Keberanian memulai perjuangan dengan modal dengkul mengambarkan kapasitas, kekuatan dan daya saing pebisnis itu sendiri. Semua orang mempunyai potensi menjadi pebisnis modal dengkul. Makara yang menjadi perbedaan menyolok satu orang untuk menjadi wirausahawan dengan yang lain ialah keberanian bertindak.
164Sikap berani bertindak bisa mengeliminir hambatan terbesar merintis bisnis, yaitu permodalan. Hambatan ketidaktersediaan modal hendaknya jangan dijadikan alasan untuk tidak memulai, tetapi sebaiknya memicu lahirnya kreatifitas dan gagasan yang gemilang.
165Setiap gagasan atau wangsit yang lahir dari rahim seorang tak ber-uang mempunyai daya tahan untuk bertahan dan berpotensi tumbuh berkembang. Beranikah anda menjadi wirausahawan dengan modal dengkul?
166.Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber contoh dengan titik berat perhatian atau pemfokusan yang berbeda-beda, diantaranya ialah penciptaan organisasi gres (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang gres (Schumpeter, 1934), ekplorasi banyak sekali peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
167. Beberapa definisi perihal kewirausahaan tersebut diantaranya ialah sebagai berikut:Israel Kirzner (1979): Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio: Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa wangsit inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.
168.Hasil simpulan dari proses tersebut ialah penciptaan perjuangan gres yang dibuat pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
169Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari banyak sekali pengertian tersebut ialah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang meliputi eksploitasi peluang-peluang yang muncul di pasar.
170Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi administrasi rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan.
171.Dalam pengembangan kewirausahaan sangat diharapkan ketrampilan dan keuletan.Seseorang tidak akan berhasil merebut kesempatan bila hanya bermodal ketrampilan tanpa dilandasi keuletan dan sebaliknya orang yang hanya bermodal keuletan tanpa mempunyai ketrampilan maka dalam mencari penghidupan juga akan menemui kesulitan.
171.Ketrampilan sanggup diperoleh dari kuliah secara formal atau melelui pemagangan bahkan ada yang secara otodidak. Sedangkan keuletan harus terus diupayakan dan dipertahankan mengingat pada dasarnya insan ingin hidup dengan seenaknya tanpa ada yang mengatur dan mendapatkan
172.Kalau kita sadari bahwasanya insan yang terlahir di dunia sudah melalui proses seleksi dan kompetisi alamiah. Seleksi lantaran ketika sperma dari ayah yang jumlahnya jutaan setidaknya hanya satu atau dua yang hingga menembus sel telur milik ibu kita dan terang yang sanggup menembusnya ialah yang berkualita baik .Sedangkan kompetisi terjadi ketika pembuahan berlangsung sanggup digambarkan semacam perlombaan yang diikuti oleh sekian ratus juta orang dan kitalah pemenangnya yang pertama kali masuk garis finish dan diberikan hadiah berupa kelahiran.Jadi masing masing insan sebanarnya sudah terlatih, teruji dan terpilih untuk hidup dan mendapat kiprah sebagai kholifah di dunia.Konsekwensinya kita mendapat bekal berupa budi yang harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk beribadah atau mengabdi kepadaNya.
173.Tuhan menyampaikan kita waktu semua insan sama duapuluh empat jam sehari kemudian sama diberikan akal. Tetapi seringkali kita memakai kesempatan berupa waktu yang longgar tersebut untuk hal hal yang tidak bermanfaat dan tidak kita gunakan untuk mengkaji ,menelaah atau belajar.Benar memang menjelang lahir Tuhan telah menentukan 3 hal yakni ketetapan mengenai usia, jodoh dan rejeki. Namun bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib kita kalau kita tidak mau merubahnya. Makara bagaimanapun antara perjuangan dan doa harus seimbang.
174. Permasalahannya ialah ,usaha apa yang sanggup kita lakukan untuk mencari penghidupan ?Tentu diharapkan kemampuan didukung jiwa kewirausahaan .Kemampuan bahwasanya ada dalam diri setiap orang yang dibekali Tuhan ketika lahir tinggal bagaimana mendayagunakannya. Jiwa kewirausahaan pada prinsipnya ialah keberanian untuk membuka perjuangan dengan mencermati peluang di pasar.
175.Itulah perlunya wirausaha yakni biar kesempatan yang diberikan Tuhan sanggup dipergunakan sebaik baiknya untuk kebaikan diri kita keluarga dan lingkungan .
176Untuk memulai wirausaha , kita perlu mendayagunakan potensi yang diberikan oleh Tuhan biar kita sanggup membuat peluang yang menghasilkan uang. Bagaimana caranya? Yakni dengan memakai kekuatan kekuatan yang ada diri kita .
177.Kekuatan pertama, yaitu Kekuatan Keyakinan atau The Power of Belief. Mengapa harus dimulai dengan Kekuatan Keyakinan? Keyakinan ialah fondasi untuk melaksanakan apa saja. Kita gres akan bertindak bila kita merasa yakin bisa melaksanakan sesuatu. Jika tidak yakin maka upaya yang kita lakukan akan dikerjakan dengan setengah hati. Dan kita tahu, apapun yang dilakukan dengan setengah hati, tanpa kesungguhan, maka hasilnya pasti tidak akan pernah maksimal. Seringkali upaya kita, kalau diawali dengan perasaan tidak yakin, akan berakhir dengan kegagalan.Yakin pun ada syaratnya, tidak asal yakin. Yakin yang dimaksudkan di sini ialah yakin yang berlandaskan kebijaksanaan dan budi sehat. Tidak asal “yakin” dan “ngotot”dengan prinsip “pokoknya”
178.Yakin ini bahwasanya ada tiga macam. Pertama, yakin yang hanya bermain di level kognisi atau pikiran sadar. Kedua, yakin yang bermain pada level afeksi atau pikiran bawah sadar. Ada lagi yakin yang tipe ketiga yaitu yakin yang “ngaco” alias “ngawur”. Yakin tipe ini ialah yakin yang hiperbola atau overconfident tapi tidak logis.
179.Kekuatan kedua untuk menyebarkan potensi diri ialah dengan Kekuatan Semangat atau The Power of Enthusiasm. Yang menjadi komponen atau belahan dari Kekuatan Semangat ialah konsistensi, persistensi, kegigihan, atau whatever it takes.Kekuatan Semangat ini yang membuat seseorang akan terus mencoba walaupun telah gagal berkali-kali. Kekuatan Semangat ini yang mendasari peribahasa “Tidak ada yang namanya kegagalan. Yang ada hanyalah hasil yang tidak menyerupai yang kita inginkan”, “Winners never quit. Quitters never win”, “Tidak penting berapa kali anda jatuh, yang penting ialah berapa kali anda bangun sesudah anda jatuh.”Kekuatan Semangat ini yang menjadi pendorong Thomas Edison untuk terus mencoba walaupun ia telah berkali-kali “belum berhasil” menemukan materi yang sesuai untuk membuat bola lampu listrik. Kekuatan Semangat ini pula yang mendorong Harland Sanders untuk terus menyampaikan resep ayam gorengnya yang istimewa Kentucky Fried Chicken, walaupun ia telah ditolak berkali-kali.
180.Kekuatan ketiga ialah Kekuatan Fokus atau The Power of Focus. Fokus berarti kita hanya melaksanakan hal-hal yang memang berhubungan dengan sasaran yang ingin kita capai. Pikiran kita
181.Saat Kekuatan Fokus bekerja kita akan sangat memperhatikan hal-hal detil dalam upaya mencapai keberhasilan. Kekuatan Fokus ini yang mendorong kita untuk menghasilkan master piece.
182.Kekuatan keempat ialah Kekuatan Kedamaian Pikiran atau The Power of Peace of Mind. Kekuatan keempat ini sangat penting diperhatikan lantaran ini merupakan barometer untuk menentukan apakah keyakinan kita terhadap sesuatu itu ekologis atau tidak.Saat kita yakin, semangat, dan fokus melaksanakan sesuatu maka kita perlu mengusut apakah kita mencicipi ketenangan baik di pikiran maupun di hati. Jika jawabannya “Tidak” maka kita perlu mengusut ulang keyakinan kita.
183.Bila keyakinan kita logis, didasari dengan pikiran yang benar dan kebijaksanaan, maka ketika kita bekerja keras dan ulet untuk mencapai impian-impian kita, pikiran dan hati kita akan tetap merasa tenang, damai, dan bahagia. Ini ialah satu aspek penting yang jarang sekali diperhatikan oleh kebanyakan orang.Perasaan tenang, damai, dan senang merupakan indikasi bahwa apa yang kita lakukan benar-benar kita yakini akan berhasil. Kita hanya tinggal melaksanakan kerjanya saja dan sukses sudah pasti akan kita dapatkan. Sukses hanyalah imbas samping yang pasti akan terjadi.
184.Kekuatan kelima ialah Kekuatan Kebijaksanaan atau The Power of Wisdom. Kekuatan ini sangat penting lantaran dipakai untuk melaksanakan penilaian terhadap apa yang telah kita lakukan pada empat langkah pertama.Dengan memakai kebijaksanaan kita sanggup melaksanakan penilaian dengan baik, benar,akurat, dan tanpa melibatkan emosi. Jika hasil yang dicapai belum menyerupai yang kita inginkan maka dengan memakai kebijaksanaan kita sanggup mengetahui permasalahannya dan sanggup meningkatkan diri kita.Apakah kita sudah benar-benar yakin secara benar ataukah kita bahwasanya tidak yakin tapi memaksa diri yakin lantaran kita takut?
185.Bila kita memakai lima kekuatan yang telah dijelaskan di depan maka dengan bekal yakin, semangat, fokus, damai, dan bijaksana pasti kita akan sanggup menyebarkan potensi diri secara optimal.
186.dalam kondisi yang terdesak dan tidak diberikan pilihan untuk "tidak bisa", insan akan mencari jalan untuk berfikir "Bagaimana Harus Bisa". Tetapi kenapa sukses, kaya, membahagiakan orang renta atau keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak?
187.Sesungguhnya insan telah diciptakan dengan potensi luar biasa, diluar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali hanya akan keluar pada kondisi terdesak, menyerupai seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter, ketika kebakaran.
188.Coba amati biografi orang-orang sukses, banyak dari mereka yang 'kepepet' sebelumnya. Seperti per atau pegas, ketika kita tekan, maka akan menimbulkan gaya yang lebih besar. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
189Cara Pertama untuk mengeluarkan 'potensi kepepet' kita, ialah dengan cara menvisualisasikan (membayangkan) seperti kita dalam kondisi kepepet, maka kita akan mengfungsikan organ tubuh dan hormon-hormon kita, bekerja secara maksimal. Misalnya, bayangkan kalau hari ini anda di PHK, apa yang akan anda lakukan?
190 Cara kedua, membuat kondisi kepepet secara Nyata. Misalnya dengan berhutang untuk modal usaha, secara otomatis akan membuat kita termotivasi untuk mengembalikan hutang. Atau, bisa juga kita terima orderan langsung, meskipun perjuangan belum mulai. Ada juga yang memberanikan diri membayar DP (uang muka) sewa ruko/ kios, sesudah itu terpaksa berfikir bagaimana melunasinya. Jika anda masih single dan tidak punya tanggungan keluarga, mungkin anda mau eksklusif mencoba keluar kerja atau mengundurkan diri dari perusahaan yang selama ini Anda bekerja kemudian mulai menjadi wirausahawan .
191Semua itu pilihan anda ,tapi jangan salahkan siapa-siapa untuk resikonya. Tergantung dari karakter masing-masing orang. Ternyata ada juga yang menempuh jalan itu ,rasanya cukup konyol, tapi berhasil. Kuncinya: Tetap jaga KREDIBILITAS Anda.
192.Dalam melaksanakan perjuangan atau berwirausaha maka harus ada keseimbangan agar rejeki yang diperolehnya sanggup selalu bermanfaat atau berkah. Keseimbangan tersebut ialah meliputi keseimbangan antara perjuangan dan doa.Kita pernah mendengar rumus ‘3 ong’ yang harus dihindari juga’ 3 er’ yang harus dipenuhi. ‘Tiga Ong’ artinya kita dilarang kosong, bohong dan sombong tapi kita harus selalu ‘tiga er’ yakni pinter , bener dan
193.Prinsipnya ialah jangan hanya terpaku pada jumlahnya yang kita peroleh . Maka jangan pesimis ketika pendapatan kita masih pas-pasan, syukurilah sambil terus berusaha dan berdoa.Sebab belum tentu yang sedikit tidak berarti, malah sebaliknya bisa saja sanggup sekaligus banyak namun kemudian tertimpa masalah. Orang jawa bilang ketika berusaha kita “golek jeneng ojo ngoyak jenang”cari nama untuk sebuah kepercayaan jangan mengejar pendapatan yang sebanyak banyaknya tanpa memperhatikan kaidah yang bisa jadi membuat jerat kesesatan.Kesimpulannya ialah yang penting bukan jumlah tapi berkah syukur jumlahnya banyak dan membawa berkah.
194.Seorang motivator handal berjulukan Ainy Fauziyah menyampaikan pesan yang tersirat bahwa untuk sanggup meraih kesuksesan diharapkan kejujuran,komitmen,konsistensi,kegigihan, keyakinan, keikhlasan, fokus serta tindak nyata.Kejujuran diharapkan lantaran dalam pengembangan perjuangan perlu adanya kepercayaan dari pelanggan. Dengan adanya ketidak jujuran maka akan membunuh perjuangan kita sendiri secara perlahan lahan.Komitmen juga diharapkan biar dalam mencapai tujuan tidak simpel termakan oleh bujuk rayu pihak lain yang akan membelokkan tujuan awal.Sedangkan konsistensi diharapkan lantaran bagaimanapun seorang wirausahawan harus dengan terus menerus melaksanakan upaya untuk peningkatan dan kelangsungan usahanya biar tidak berhenti di tengah jalan.Selanjutnya kegigihan merupakan syarat mutlak usahawan bila ingin berkembang.Kita sadari banyak rintangan yang ada di depan yang harus dihadapi dan diatasi. Untuk mengatasi segala kasus tersebut rumusnya ialah lima karakter yakni gigih.
195.Hal lain yang harus selalu dipegang ialah keyakinan akan keberhasilan. Artinya kita harus optimis akan perjuangan yang dilakukan akan berhasil maka nikmatilah segala jerih payah untuk menuju puncak kejayaan.Syarat lain yang diharapkan ialah keikhlasan artinya apapun yang kita terima sesudah kita berjuang keras, harus kita sadari itulah rejeki kita.
196.Harian Repubika hari jumat 21 Januari 2011 menulis bahwa Don L Gevirts, wirausahawan sukses dari Amerika beropini bahwa sosok wirausahawan ialah orang yang bisa melihat peluang yang tidak dilihat orang lain, tak pernah merasa puas ,bisa mengeksploitasi sekecil apapun perubahan yang ada ,sabar menyerupai kucing menunggui tikus , berpikir optimis menyerupai akrobat meniti tambang dan bila perlu cerdik menyerupai pesulap dalam melepaskan diri dari peti.
197 Wirausahawan juga harus mempunyai motivasi untuk berprestasi (need for achievement) yang tinggi. Gejalanya suka akan tantangan , dorongan untuk selalu memperoleh hasil yang terbaik, selalu ingin menjadi pemenang ,mau mengambil tanggung jawab pribadi atas keputusannya dengan resiko moderat dan lebih tertarik pada hasil konkrit dari keputusannya. Dia juga harus kreatip dan adaptip, yang dilukiskan sebagai orang yang mempunyai energi dan imajinasi yang tak pernah kering , selalu ada keinginan untuk menaklukkan dan kegembiraan untuk membuat hal-hal yang baru. Ada gairah untuk kebebasan dan membenci pekerjaaan rutin atau pengulangan. Sealalu mau dan simpel untuk menyesuaikan dengan lingkungannya.
198Seorang wirausahawan memang tidak menyukai kesalahan tetapi ia akan tetap menerimanya sepanjang itu memberi pelajaran . Ia harus bisa meloloskan diri dari situasi yang hampir mustahil diatasi . Wirausahawan juga dituntut untuk sanggup secara luwesa berpindah dari satu planning ke planning lainnya . Ia dilarang simpel frustasi . Ia yakin pasti ada jalan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
199.Seorang wirausahawan memang tidak menyukai kesalahan tetapi ia akan tetap menerimanya sepanjang itu memberi pelajaran . Ia harus bisa meloloskan diri dari situasi yang hampir mustahil diatasi . Wirausahawan juga dituntut untuk sanggup secara luwesa berpindah dari satu planning ke planning lainnya . Ia dilarang simpel frustasi . Ia yakin pasti ada jalan yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.
200.Sebagaimana diuraikan di depan bahwa langkah positif dan keberanian untuk memulai perjuangan ialah sangat penting dalam membuka lapangan perjuangan dan kewirausahaan. Oleh lantaran itu himbauan saya ialah biar para mahasiswa sanggup :
a.Fahami semua metode teori
b.Jangan segan segan berkomunikasi dengan para dosen dan senior Anda untuk minta advice maupun pengarahan. Untuk itu jangan lupa minta nomor kontak person para guru atau orang yang dipandang bisa dan mau diajak sharing.
.201.Sebagai seorang perjaka bercita citalah untuk sanggup hidup secara mandiri.Hidup secara berdikari artinya kebutuhan hidup kita sanggup kita cukupi dari ketrampilan yang kita miliki. Ketrampilan yang kita miliki kita peroleh antara lain dari pendidikan formal kita yakni kuliah. Oleh lantaran itu berniatlah untuk bekerja sesudah lepas kuliah. Bekerja tidak hanya dengan menjadi karyawan perusahaan, namun akan lebih mulia bila sanggup membuat lapangan kerja minimal bagi diri kita sendiri.Orang menyampaikan menjadi wirausahawan
202.Bekal yang harus dimiliki dalam memulai kegiatan berwirausaha ialah keberanian untuk melangkah disertai rasa yakin, semangat, fokus, damai, dan bijaksana .Dengan bekal itu pasti kita akan sanggup menyebarkan potensi diri secara optimal.Bila hal tersebut sudah sanggup kita lakukan maka kita tidak perlu memakai “manajemen of kepepet”yakni mengkondisikan diri kita menjadi terjepit biar sanggup timbul kekuatan dari dalam. Artinya untyuk mendapat kekuatan energi dari dalam tidak perlu kita mengkondisikan diri kita menjadi sengsara terlebih dahulu.
203Setelah bekerja ,jangan lupa menabung berapapun yang sanggup disihkan untuk ketika ini.Milikilah niat untuk membahagiakan orang lain terutama orang renta yang telah membesarkan kita.Kebahagiaan orang renta ialah doa yang sangat manjur bagi kelangsungan kerja maupun perjuangan kita.Oleh lantaran itu teruslah bekerja mendapat untung dan menabung.
204.Dari hasil tabungan jangan takut untuk berencana menghajikan ke dua orang renta bila Anda muslim dan melanjutkan studi. Dengan menghajikan orang renta maka keberkahan akan kita peroleh dalam kehidupan kita .Dengan melanjutkan studi hingga tingkat saarjana Insya Alloh kemuliaan akan diperoleh di dunia dan akhirat. Semoga cita cita kita semua untuk ,menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain melalui kegiatan wirausaha sanggup terlaksana. Amin
0 Response to "Bank Soal Dan Kunci Balasan Ke 2 Administrasi Ukm Koperasi Dan Kewirausahaan Stie Semarang"