Rabu, 13 Juni 2012 | 13:26:32 WITA | 143 HITS
Pak Tarno: Saya Dulu Hanya Makan Jagung
Namun dibalik kesuksesannya, Pak Tarno sering teringat dengan masa lalunya yang memprihatinkan. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang orang renta sehingga menciptakan dirinya acapkali menangis.
"Saya dulu sering nangis, melihat teman-teman punya mama, papa, kakak, dan adik. Saya nggak punya bapak, emak, kakak, adik. Saya nanya kenapa aku nggak punya, aku diomelin. Bapak meninggal, ibu nggak tahu dimana," ujar Pak Tarno kepada, Rabu, 13 Juni 2012.
Kesedihan Pak Tarno makin bertambah. Di dikala masih hidup susah, dia hanya sanggup makan jagung. "Tiap hari nangis, nggak ada yang ngasih makan. Kalau punya duit beli jagung, nggak beli beras sebab beras mahal. Beli jagung, ditumbuk dan diliwet," ujarnya.
Tak mau terus hidup susah, Pak Tarno mengadu nasib dari kampungnya di Bogor ke Jakarta dengan menjadi pesulap. Kini, dari hasil bermain sulap, Pak Tarno sanggup membeli tanah, sawah, dan rumah. "Buat biayain warnet, beli rumah, sawah, dan mobil, Avanza hitam. Hasil dari kerjaan," ungkapnya sambil tertawa.
Pak Tarno: Saya Dulu Hanya Makan Jagung
Int
PAK TARNO
FAJAR, JAKARTA -- Pak Tarno, pesulap sekaligus pelawak ini sudah merasakan manisnya sukses di Jakarta. Dengan pendapatan Rp8 juta setiap kali main sulap, Pak Tarno sanggup membeli rumah dan merintis bisnis warung internet (warnet).PAK TARNO
Namun dibalik kesuksesannya, Pak Tarno sering teringat dengan masa lalunya yang memprihatinkan. Ia tidak pernah merasakan kasih sayang orang renta sehingga menciptakan dirinya acapkali menangis.
"Saya dulu sering nangis, melihat teman-teman punya mama, papa, kakak, dan adik. Saya nggak punya bapak, emak, kakak, adik. Saya nanya kenapa aku nggak punya, aku diomelin. Bapak meninggal, ibu nggak tahu dimana," ujar Pak Tarno kepada, Rabu, 13 Juni 2012.
Kesedihan Pak Tarno makin bertambah. Di dikala masih hidup susah, dia hanya sanggup makan jagung. "Tiap hari nangis, nggak ada yang ngasih makan. Kalau punya duit beli jagung, nggak beli beras sebab beras mahal. Beli jagung, ditumbuk dan diliwet," ujarnya.
Tak mau terus hidup susah, Pak Tarno mengadu nasib dari kampungnya di Bogor ke Jakarta dengan menjadi pesulap. Kini, dari hasil bermain sulap, Pak Tarno sanggup membeli tanah, sawah, dan rumah. "Buat biayain warnet, beli rumah, sawah, dan mobil, Avanza hitam. Hasil dari kerjaan," ungkapnya sambil tertawa.
0 Response to "Pak Tarno: Aku Dulu Hanya Makan Jagung"