Salah Satu Sebab Beban Pekerjaan Semakin Menumpuk Setiap Harinya
Sahabat Edukasi yang berbahagia...
Pernahkan di antara Rekan mengalami kesibukan yang mungkin sampai-sampai tak sempat lagi berfikir untuk berlibur bersama keluarga tercinta, santai di pinggir pantai J, main-main ke sahabat usang dan sebagainya yang disebabkan adanya pekerjaan-pekerjaan di kantor kita hingga kesudahannya pun menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang menumpuk dalam setiap harinya, bahkan hari libur pun tetap lembur...:)
Jika ia niscaya salah satu sebabnya dikarenakan sulitnya kita menyampaikan “tidak” dalam menanggapi perintah, permohonan, seruan dan lain sebagainya entah itu dari pimpinan kita, saudara, teman, dan dari pihak-pihak lainnya.
Jika demikian, damai saja, aku juga mengalami hal yang sama...:), berdasarkan pendapat aku hal tersebut salah satu penyebab utamanya disebabkan lantaran kita sulit menyampaikan “tidak”, menyerupai halnya kalau ada seorang yang mengeluh sakit, kita pun memperlihatkan obat yang sebetulnya obat itu masih juga kita butuhkan untuk mengobati luka yang tidak pernah kita keluhkan ke orang lainnya.
Akan tetapi, demi kualitas sebuah pekerjaan, berdasarkan aku sebaiknya diadaptasi dengan kemampuan dan juga kesempatan / waktu yang masih ada. Jangan hingga pekerjaan-pekerjaan yang semakin menumpuk itu justru akan menjadi bumerang buat kita yang selanjutnya tentu akan juga mengecewakan orang lainnya.
Yang perlu menjadi pertimbangan utama dalam hidup ini juga perlu dibagi dalam 3 sesi utama ialah bekerja, beribadah, dan beristirahat, namun baik juga pada ketika bekerja yang super sibuk dalam hal yang baik diniatkan pula sebagai ibadah, insya Allah juga akan menjadi bernilai ibadah di sisinya.
Semoga saja Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memperlihatkan kekuatan, petunjuk, dan jalan bagi mereka-mereka yang super sibuk dalam menempuh jalan kebaikan sampai-sampai ia pun hampir tak sempat mengoptimalkan kepentingan diri dan keluarganya serta di usia senjanya kelak ia bisa mendapat kesempatan yang super santai sehingga sanggup kembali fokus pada kepentingan pribadi, keluarga, dan ibadahnya sambil terus menebar kebaikan bagi sesama semampunya... Amin...
Demikian curahan aku di hari Minggu (13 Maret 2016). Semoga ada manfaat bagi Rekan yang membacanya... ...!
0 Response to "Belajar Untuk Menyampaikan “Tidak” Itu Ternyata Sulit Juga, Tapi Bisa"