Berdasarkan surat edaran resmi Sekjen Kemdikbud RI Nomor 98497/A/TU/2015 wacana Pidato Mendikbud Dalam Hari Guru Nasional telah disampaikan bahwasannya Tema Peringatan Hari Guru Nasional 2015 yaitu 'Guru Mulia Karena Karya'.
Selanjutnya, untuk menghormati profesi guru, seluruh unsur penyelenggara dan pengelola pendidikan wajib melakukan upacara bendera pada hari Rabu tanggal 25 November 2015 dengan membacakan Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Selanjutnya, dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015, Kemendikbud mengharapkan masing-masing instansi pemerintah mengajak keterlibatan unsur masyarakat dalam dalam pelaksanaan upacara bendera dan melakukan kegiatan-kegiatan lain untuk mengapresiasi guru.
Berikut Pidato / Sambutan Mendikbud RI pada Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 selengkapnya :
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,
Semoga Ibu dan Bapak Guru berada dalam kondisi sehat, senang dan selalu dalam lindungan-Nya. Di Hari Guru ini, izinkan saya atas nama pemerintah memberikan apresiasi dan terima kasih atas semua dedikasi Ibu dan Bapak Guru.
Tugas dan tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya memberikan bahwa tanggung jawab besar ini janganlah dipandang sebagai beban tapi sebagai kehormatan. Ibu dan Bapak Guru menerima kehormatan untuk menumbuhkan generasi gres yang tercerdaskan.
Ibu dan Bapak Guru sekalian,
Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka yaitu generasi gres di zamannya yang mencicipi pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat pribadi pendidikan dan alasannya itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka menetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya.
Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak Guru yaitu ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa.
Orangtua, yang yaitu pendidik pertama dan utama, dan pun mereka memercayakan pada Ibu dan Bapak Guru untuk turut mendidik anak-anaknya. Mari kita ingat pula, mereka bukan sekadar anak-anak, namun mereka yaitu wajah masa depan bangsa ini. Ibu dan Bapak Gurulah orang pertama yang berkesempatan melihat dari akrab wajah masa depan negeri ini.
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati,
Ki Hadjar Dewantara menyebut tempat mencar ilmu sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan. Pendidikan dihentikan terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan.
Sekolah menyenangkan yaitu sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Sekolah menyenangkan yaitu sekolah yang memperlihatkan pembelajaran bermakna, bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat.
Sekolah menyenangkan bukanlah sekolah tanpa tantangan, melainkan justru sekolah yang memperlihatkan ragam pilihan dan tingkatan tantangan kepada guru dan siswa yang juga Sekolah menyenangkan hanya sanggup terjadi jika guru pun terus belajar, serta terus berkarya. Karya-karya Ibu dan Bapak Gurulah yang akan terus berbagi senyum belum dewasa kita. Karya-karya Ibu dan Bapak Guru yang menciptakan lonceng masuk sekolah layaknya menunjukan dimulainya sebuah petualangan menyenangkan di sekolah.
Untuk mengimbangi keteguhan guru dalam berkarya, pemerintah juga berikhtiar akan terus memperlihatkan ruang bagi guru untuk terus berkarya, untuk berbagi diri. Mari kita terus berbagi diri secara sanggup bangkit diatas kaki sendiri maupun secara bersama-sama.
Pemerintah menyadari bahwa masih ada banyak sekali pekerjaan rumah terkait Guru yang harus kami tuntaskan. Insya Allah itu semua akan terus menerus kami perbaiki. Di ketika yang sama mari kita sama-sama memastikan bahwa semua ikhtiar kita benar-benar dipusatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkan semua potensi belum dewasa kita hingga mereka bukan sekadar sanggup meraih, tapi sanggup melampaui cita-citanya.
Dalam kesempatan peringatan Hari Guru ini saya ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama memperlihatkan pada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia yaitu guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya. Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi rujukan wacana ketangguhan, optimisme dan keceriaan.
Mari kita teguhkan ikhtiar Ibu dan Bapak Guru, ikhtiar kita bersama untuk terus mencar ilmu dan berbagi diri. Kita terus mencar ilmu dan berbagi diri bukanlah untuk pemerintah, bukanlah untuk kepala sekolah, dan bukanlah untuk kantor dinas, tapi memang sejatinya setiap pendidik yaitu pembelajar.
Mari sama-sama kita kirimkan pesan kepada seluruh komponen bangsa ini, bahwa guru mulia alasannya karya! Hanya dari guru yang terus mencar ilmu dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.
Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala guru. Pada setiap karya yang kami lakukan, ada sidik jari jasa guru. Apresiasi kami bagi seluruh Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, atas semua ilham dan karya yang dipancarkan di ruang-ruang pembelajaran. Dengan rendah hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalamnya.
Selamat Hari Guru dan selamat berkarya!
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam hangat,
Anies Baswedan
Dalam kesempatan kali ini, saya juga akan bagikan links download yang admin share dari laman Kemdikbud.go.id terkait file surat edaran Sekjen Kemdikbud dan juga Teks / Naskah Pidato Kemdikbud RI dalam Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 pada links di bawah ini :
Demikian Surat Mendikbud RI Untuk Guru Indonesia di Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015. Semoga bermanfaat dan terimakasih… …!
0 Response to "Surat Mendikbud Untuk Ibu / Bapak Guru Di Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015"