Tulisan Rangkuman Materi UN/UNBK Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA/MAK: Contoh Soal dan Pembahasan Per SKL 9 berisikan materi yang berbeda dengan rangkuman ujian nasional b. Indonesia bagia ke-8 , dimana bab kesembilan berisikan perihal Imbuhan.
Berikut di bawah ini , ringkasan yang dirangkum dalam satu materi sebagai rujukan anda mempersiapkan ujian nasional di tahun ini.
Awalan me- membentuk kata kerja , baik transitif mapun intransitive. Kata kerja transitif ialah kata kerja yang memerlukan objek , sedangkan kata kerja yang tidak memerlukan objek ialah kata kerja intransitive.
Maka imbuhan awalan me- transitif ialah sebagai berikut.
(a) Melakukan suatu perbuatan; Contoh: Pedagang buah-buahan itu membuang sampah di mana saja.
(b) Mempergunakan atau bekerja; Contoh: Para petani sedang mencangkul sawahnya.
(c) Membuat atau menghasilkan; Ibu menyambal terasi
Maka imbuhan awalan me- intransitive ialah sebagai berikut.
(a) Mengerjakan; Contoh: Mereka sedang menari
(b) Menghasilkan; Anjing itu menggonggong
(c) Menuju ke; Contoh: Nelayan itu sudah mendarat.
(d) Berlaku atau menjadi seperti; contoh: Semen itu sudah membantu.
(e) Menjadi; Contoh: Pakaian seragamnya sudah menguning.
Awalan pe- , berfungsi membentuk kata benda. Kata berawalan pe- mempunyai pertalian dengan kata berawalan me- atau diturunkan dari kata kerja berawalan me- , contohnya pendidik dari mendiidik , pembaca dari membaca
.
Maka awalan pe- , antara lain ialah sebagai berikut.
(a) Menyatalkan pelaku (agentif); Contoh: Pembaca gosip TVRI sangat menarik.
(b) Menyatakan sesuatu atau orang yang di; Contoh Pesuruh sekolah sedang membersihkan halaman.
(c) Orang yang gemar; Contoh Dia pengumpul perangko.
(d) Memiliki sifat; Contoh: Pemuda itu pemalas , kerjanya tidur terus.
(e) Menyatakan alat; Contoh: Pemutar MP3 menghasilkan bunyi jernih.
(f) Orang yang bekerja di suatu tempat; Contoh: istri pelaut harus mempunyai sifat sabar.
Awalan per- hanya mempunyai satu makna yaitu menyatakan kausatif (membuat jadi , , , , menganggap sebagai). Contohnya pada kata perbesar ‘membuat jadi lebih besar’ , perbudak ‘membuat jadi budak’ , dan perdua ‘membuat jadi dua’.
Akhiran –kan membentuk tiga macam makna berikut.
(a) Menyatakan kausatif , yaitu membuat dan menimbulkan sesuatu menjadi; Contoh: ia membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang.
(b) Menggunakan sesuatu sebagai alat atau membuat dengan; Contoh: Orang itu menusukkan pakunya ke dinding.
(c) Menyatakan benefaktif , Yaitu melaksanakan sesuatu untuk orang lain; Contoh : Ayah membelikan adik sepeda baru.
Makna sufiks –i sanggup dilihat dari perincian berikut ini.
(a) Menyatakan objek lokatif (objeknya menerangkan tempat); Contoh: Pencuri itu memasuki rumahku dari belakang.
(b) Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang; Contoh: kusir sado itu memukuli kudanya semoga belok kanan.
(c) Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang; Contoh: Kepala sekolah sedang menandatangani surat.
(d) Menyatakan membuat jadi; Contoh: Ayah sedang membarui rumah yang gres kami beli beberapa bulan lalu.
(e) Menyatakan ikut serta; Contoh: Ibu menemani ayah dalam pertemuan antardosen seluruh Jawa Barat.
(a) Menyatakan tempat; Contohnya: Ruangan pesta itu dipenuhi oleh pasangan-pasangan yang berdansa.
(b) Menyatakan hasil perbuatan; Contoh: Karangannya dimuat di majalah sastra.
(c) Menyatakan alat , Contoh: Rupanya timbangan itu sudah rusak alasannya jarumnya tidak bergerak.
Berikut makna yang terbentuk dari konfiks ke-an.
(a) Menyatakan suatu hal; Contoh: Kecantikan orang itu terpancar dari kepribadiannya.
(b) Menyatakan sanggup di …. ‘Contoh: Tulisan itu tidak kelihatan alasannya hurufnya terlalu kecil.
(c) Menyatakan menderita; Contoh: kepalaku sakit alasannya kehujanan.
(d) Menyatakan tempat; Contoh: Kelurahan Tanjung Duren sedang direnovasi.
(e) Menyatakan perbuatan tidak disengaja; Contoh: siswa yang kesiangan diberi kiprah di perpustakaan.
(f) Menyatakan terlalu; Contoh: Baju yang dibelikan ayah kekecilan.
(g) Menyatakan menyerupai; Contoh: Dia masih kekanak-kanakan padahal sudah dewasa.
Makna yang dibuat konfiks pe-an ada lima , yaitu berikut ini.
(a) Menyatakan hal; Contoh: Pengedaran ganja dilakukan oleh orang-orang tertentu.
(b) Menyatakan trik; Contoh: Penyajian materi pelajaran Bahasa Indonesia itu tidak membosankan.
(c) Menyatakan hasil; Contoh: Penilaian tim juri tidak sanggup diganggu gugat.
(d) Menyatakan alat; Contoh: Pendengaran orang itu sudah tidak jelas.
(e) Menyatakan tempat; Contoh: Pengungsian orang Ambon sudah disediakan pemerintah.
- Aku berkenalan dengan dia
- Perkenalanku dengan beliau tidak kuduga sebelumnya
Konfiks per-an membentuk beberapa makna berikut ini.
(a) Menyatakan hal; contoh: izin pergedungan di DKI Jakarta sangat ketat.
(b) Menyatakan hasil; contoh: kita harus menjungjung persatuan bangsa.
(c) Menyatakan tempat , daerah; contoh: Vila itu sebagai peristirahatan keluarga presiden
(d) Menyatakan berbagai-bagai; contoh: surat lamaran pekerjaan harus disertai persyaratan yang diminta.
(a) Gabungan me-kan , di-kan , memper-kan , dan diper-kan
Gabungan afiks ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me- menyatakan keaktifan , prefiks di- menyatakan kepasifan , sedangkan sufiks –kan pada umumnya menyatakan kausatif. Makna dari me-kan , di-kan , memper-kan , dan diper-kan ialah sebagai berikut.
(a) Menyatakan kausatif , yaitu menimbulkan terjadinya proses; Contoh: Ayah sedang meninggikan tiang jemuran.
(b) Menjadikan sebagai atau menganggap sebagai; Contoh: Orang itu memperhambakan benda-benda antiknya.
(c) Menyatakan intensitas; Contoh: Mereka memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta
(b) Menyatakan kausatif
Gabungan afiks ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me- menyatakan keaktifan , dan di-i , memper-i , dan diper-i , ialah untuk menyatakan kausatif dan intensitas (termasuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang).
Contoh:
- Anak itu sedang memperbaiki sepedanya
- Mereka sedang mempelajari materi UAS
Indonesia mempunyai banyak sekali materi alami yang …. Bagi kesehatan. Untuk si kecil , setrik bebuyutan , para orang bau tanah menggunakan minyak telon yang sanggup memperlihatkan …. Dan kenyamanan … panas badan bayi belum sesempurna orang dewasa. Di lingkungan cuek , bayi belum sanggup aben cadangan lemak badan dengan segera untuk menghasilkan panas sehingga bayi pun menggigil kedinginan.
Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut ialah ….
a.memanfaatkan , penghargaan , aturan
b. memanfaatkan , kehangatan , peraturan
c. bermanfaat , penghangatan , aturan
d. bermanfaat , kehangatan , pengaturan
e. pemanfaatan , menghangatkan , pengaturan
Jawaban: D
Pembahasan:
Kata berimbuhan pertama yang diharapkan ialah kata berimbuhan membentuk ‘sesuatu yang mengandung’. Oleh alasannya itu , kata dengan awalan ber- paling tepat mengisinya. Kata yang kedua membutuhkan pembentuk nominal sebagai pemanis dari verba memberikan. Kaprikornus , konfiks yang tepat ialah ke-an sebagai pembentuk nomina kehangatan. Begitu pula dengan konfiks pe-an dalam pengaturan cocok mengisi bab yang kosong selanjutnya.
Lanjut ke ringkasan UN B. Indonesia perihal Frasa => Rangkuman Materi UN/UNBK Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA/MAK: Contoh Soal dan Pembahasan Per SKL 10 Berbagai Sumber
Berikut di bawah ini , ringkasan yang dirangkum dalam satu materi sebagai rujukan anda mempersiapkan ujian nasional di tahun ini.
9# Imbuhan
Imbuhan atau afiks ialah bentuk terikat yang setrik structural diletakkan pada kata dasar atau bentuk dasar untuk membentuk kata-kata baru. Imbuhan yang diletakkan di bab muka suatu kata dasar disebut awalan (prefiks). Imbuhan yang diletakkan di belakang kata disebut akhiran (sufiks) , dan imbuhan yang diselipkan di tengah kata dasar disebut sisipan (infiks).a. Awalan me-
Awalan me- mempunyai bentuk variasi me- , meny- , meng- , mem- , menge- , dan men- diubahsuaikan dengan bentuk dasar yang dilekatinya. Kata dasar yang diawali dengan K – P – T – S akan luluh kalau menerima imbuhan me- , Contohnya , karang – mengarang , tulis – menulis , sapu – menyapu , pukul – memukul , dan lain-lain.Awalan me- membentuk kata kerja , baik transitif mapun intransitive. Kata kerja transitif ialah kata kerja yang memerlukan objek , sedangkan kata kerja yang tidak memerlukan objek ialah kata kerja intransitive.
Maka imbuhan awalan me- transitif ialah sebagai berikut.
(a) Melakukan suatu perbuatan; Contoh: Pedagang buah-buahan itu membuang sampah di mana saja.
(b) Mempergunakan atau bekerja; Contoh: Para petani sedang mencangkul sawahnya.
(c) Membuat atau menghasilkan; Ibu menyambal terasi
Maka imbuhan awalan me- intransitive ialah sebagai berikut.
(a) Mengerjakan; Contoh: Mereka sedang menari
(b) Menghasilkan; Anjing itu menggonggong
(c) Menuju ke; Contoh: Nelayan itu sudah mendarat.
(d) Berlaku atau menjadi seperti; contoh: Semen itu sudah membantu.
(e) Menjadi; Contoh: Pakaian seragamnya sudah menguning.
b. Awalan pe-
Awalan pe- mempunyai variasi bentuk pe- , pen- , pem- , peny- , peng- , dan penge- , serta pe-. Kata dasar yang berawalan K – T – S – P – akan luluh kalau bertemu awalan pe-. Contohnya , karang – pengarang , tulis – penulis , sapu – penyapu , dan pukul – pemukul.Awalan pe- , berfungsi membentuk kata benda. Kata berawalan pe- mempunyai pertalian dengan kata berawalan me- atau diturunkan dari kata kerja berawalan me- , contohnya pendidik dari mendiidik , pembaca dari membaca
.
Maka awalan pe- , antara lain ialah sebagai berikut.
(a) Menyatalkan pelaku (agentif); Contoh: Pembaca gosip TVRI sangat menarik.
(b) Menyatakan sesuatu atau orang yang di; Contoh Pesuruh sekolah sedang membersihkan halaman.
(c) Orang yang gemar; Contoh Dia pengumpul perangko.
(d) Memiliki sifat; Contoh: Pemuda itu pemalas , kerjanya tidur terus.
(e) Menyatakan alat; Contoh: Pemutar MP3 menghasilkan bunyi jernih.
(f) Orang yang bekerja di suatu tempat; Contoh: istri pelaut harus mempunyai sifat sabar.
c. Awalan per-
Awalan per- berfungsi membentuk kata benda dan membentuk pokok kata. Awalan per- yang membentuk kata benda tidak produktif hanya terdapat pada kata pelajar dan pertapa. Contohnya awalan per- ialah besar – pembesar , dua – perdua , budak – perbudak.Awalan per- hanya mempunyai satu makna yaitu menyatakan kausatif (membuat jadi , , , , menganggap sebagai). Contohnya pada kata perbesar ‘membuat jadi lebih besar’ , perbudak ‘membuat jadi budak’ , dan perdua ‘membuat jadi dua’.
d. Akhiran (surfiks) –kan
Akhiran –kan berfungsi membentuk pokok kata. Dengan tambahan prefiks me- , di- , dan ter- , pokok kata itu membentuk kata kerja. Misalnya , datangkan (pokok kata) – mendatangkan (kata kerja).Akhiran –kan membentuk tiga macam makna berikut.
(a) Menyatakan kausatif , yaitu membuat dan menimbulkan sesuatu menjadi; Contoh: ia membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang.
(b) Menggunakan sesuatu sebagai alat atau membuat dengan; Contoh: Orang itu menusukkan pakunya ke dinding.
(c) Menyatakan benefaktif , Yaitu melaksanakan sesuatu untuk orang lain; Contoh : Ayah membelikan adik sepeda baru.
e. Akhiran –i
Akhirnya –i berfungsi membentuk pokok kata. Dengan tambahan prefiks me- , di- , dan ter- pokok kata itu menjadi kata kerja.Makna sufiks –i sanggup dilihat dari perincian berikut ini.
(a) Menyatakan objek lokatif (objeknya menerangkan tempat); Contoh: Pencuri itu memasuki rumahku dari belakang.
(b) Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang; Contoh: kusir sado itu memukuli kudanya semoga belok kanan.
(c) Menyatakan perbuatan yang berulang-ulang; Contoh: Kepala sekolah sedang menandatangani surat.
(d) Menyatakan membuat jadi; Contoh: Ayah sedang membarui rumah yang gres kami beli beberapa bulan lalu.
(e) Menyatakan ikut serta; Contoh: Ibu menemani ayah dalam pertemuan antardosen seluruh Jawa Barat.
f. Akhiran –an
Akhiran –an membentuk kata benda. sufiks –an membentuk tiga makna.(a) Menyatakan tempat; Contohnya: Ruangan pesta itu dipenuhi oleh pasangan-pasangan yang berdansa.
(b) Menyatakan hasil perbuatan; Contoh: Karangannya dimuat di majalah sastra.
(c) Menyatakan alat , Contoh: Rupanya timbangan itu sudah rusak alasannya jarumnya tidak bergerak.
g. Konfiks ke-an
ke-an merupakan campuran dari dua macam imbuhan yang menempel bahu-membahu membentuk satu arti. Imbuhan ke-an ini berfungsi membentuk kata benda.Berikut makna yang terbentuk dari konfiks ke-an.
(a) Menyatakan suatu hal; Contoh: Kecantikan orang itu terpancar dari kepribadiannya.
(b) Menyatakan sanggup di …. ‘Contoh: Tulisan itu tidak kelihatan alasannya hurufnya terlalu kecil.
(c) Menyatakan menderita; Contoh: kepalaku sakit alasannya kehujanan.
(d) Menyatakan tempat; Contoh: Kelurahan Tanjung Duren sedang direnovasi.
(e) Menyatakan perbuatan tidak disengaja; Contoh: siswa yang kesiangan diberi kiprah di perpustakaan.
(f) Menyatakan terlalu; Contoh: Baju yang dibelikan ayah kekecilan.
(g) Menyatakan menyerupai; Contoh: Dia masih kekanak-kanakan padahal sudah dewasa.
h. Konfiks pe-an
Konfiks pe-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Kata yang berafiks pe-an sebagian besar merupakan hasil nominalisasi dari kata berafiks me- , baik disertai afiks –i , atau –kan , maupun tidak. Karena itu , kata berafiks pen-an sejalan dengan kata-kata itu. Contohnya , pembacaan sejalan dengan membaca. Kesejalanan itu sanggup diketahui dari kalimat mirip berikut. Mereka sedang membaca Quran dilakukan bersama-sama.Makna yang dibuat konfiks pe-an ada lima , yaitu berikut ini.
(a) Menyatakan hal; Contoh: Pengedaran ganja dilakukan oleh orang-orang tertentu.
(b) Menyatakan trik; Contoh: Penyajian materi pelajaran Bahasa Indonesia itu tidak membosankan.
(c) Menyatakan hasil; Contoh: Penilaian tim juri tidak sanggup diganggu gugat.
(d) Menyatakan alat; Contoh: Pendengaran orang itu sudah tidak jelas.
(e) Menyatakan tempat; Contoh: Pengungsian orang Ambon sudah disediakan pemerintah.
i. Konfiks per-an
Konfiks per-an berfungsi sebagai pembentuk kata benda. Kata berkonfiks per-an merupakan hasil nominalisasi dari kata kerja yang sejalan dengan kata kerja yang berawalan ber- dan kata kerja yang dibuat oleh memper- (-kan , -i). Contohnya , perkenalan sejalan dengan berkenalan. Kesejalanan itu sanggup dilihat dalam kalimat berikut.- Aku berkenalan dengan dia
- Perkenalanku dengan beliau tidak kuduga sebelumnya
Konfiks per-an membentuk beberapa makna berikut ini.
(a) Menyatakan hal; contoh: izin pergedungan di DKI Jakarta sangat ketat.
(b) Menyatakan hasil; contoh: kita harus menjungjung persatuan bangsa.
(c) Menyatakan tempat , daerah; contoh: Vila itu sebagai peristirahatan keluarga presiden
(d) Menyatakan berbagai-bagai; contoh: surat lamaran pekerjaan harus disertai persyaratan yang diminta.
j. Afiks Kombinasi (Gabungan Afiks)
Gabungan afiks ialah penggunaan beberapa imbuhan yang mempunyai makna dan fungsi , tetapi muncul bersamaan pada sebuah kata dasar.(a) Gabungan me-kan , di-kan , memper-kan , dan diper-kan
Gabungan afiks ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me- menyatakan keaktifan , prefiks di- menyatakan kepasifan , sedangkan sufiks –kan pada umumnya menyatakan kausatif. Makna dari me-kan , di-kan , memper-kan , dan diper-kan ialah sebagai berikut.
(a) Menyatakan kausatif , yaitu menimbulkan terjadinya proses; Contoh: Ayah sedang meninggikan tiang jemuran.
(b) Menjadikan sebagai atau menganggap sebagai; Contoh: Orang itu memperhambakan benda-benda antiknya.
(c) Menyatakan intensitas; Contoh: Mereka memperebutkan Piala Gubernur DKI Jakarta
(b) Menyatakan kausatif
Gabungan afiks ini berfungsi membentuk kata kerja. Prefiks me- menyatakan keaktifan , dan di-i , memper-i , dan diper-i , ialah untuk menyatakan kausatif dan intensitas (termasuk perbuatan yang dilakukan berulang-ulang).
Contoh:
- Anak itu sedang memperbaiki sepedanya
- Mereka sedang mempelajari materi UAS
Latihan Soal Tipe UN/UNBK B. Indonesia dan Pembahasannya 9#
Cermatilah paragraf berikut!Indonesia mempunyai banyak sekali materi alami yang …. Bagi kesehatan. Untuk si kecil , setrik bebuyutan , para orang bau tanah menggunakan minyak telon yang sanggup memperlihatkan …. Dan kenyamanan … panas badan bayi belum sesempurna orang dewasa. Di lingkungan cuek , bayi belum sanggup aben cadangan lemak badan dengan segera untuk menghasilkan panas sehingga bayi pun menggigil kedinginan.
Kata berimbuhan yang tepat untuk melengkapi paragraf tersebut ialah ….
a.memanfaatkan , penghargaan , aturan
b. memanfaatkan , kehangatan , peraturan
c. bermanfaat , penghangatan , aturan
d. bermanfaat , kehangatan , pengaturan
e. pemanfaatan , menghangatkan , pengaturan
Jawaban: D
Pembahasan:
Kata berimbuhan pertama yang diharapkan ialah kata berimbuhan membentuk ‘sesuatu yang mengandung’. Oleh alasannya itu , kata dengan awalan ber- paling tepat mengisinya. Kata yang kedua membutuhkan pembentuk nominal sebagai pemanis dari verba memberikan. Kaprikornus , konfiks yang tepat ialah ke-an sebagai pembentuk nomina kehangatan. Begitu pula dengan konfiks pe-an dalam pengaturan cocok mengisi bab yang kosong selanjutnya.
Lanjut ke ringkasan UN B. Indonesia perihal Frasa => Rangkuman Materi UN/UNBK Bahasa Indonesia SMA/SMK/MA/MAK: Contoh Soal dan Pembahasan Per SKL 10 Berbagai Sumber
0 Response to "Rangkuman Bahan Un/Unbk Bahasa Indonesia Sma/Smk/Ma/Mak: Teladan Soaldan Pembahasan Per Skl9 - Foldersoal.Com - Soal Dan Pembahasan Un | Uambn Uasbn Unbk"